Pemerintah Percepat Realisasi Proyek Infrastruktur Tertunda

Reporter

Senin, 10 Agustus 2015 22:01 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Bawesdan (kanan), berbincang dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimulyono (tengah), saat meninjau lokasi jembatan runtuh di Lebak, Banten, 16 Maret 2015. Kementerian PUPR dan Kemendikbud akan bekerjasama dalam infrastruktur. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyatakan terus berupaya mempercepat realisasi penyerapan anggaran proyek infrastruktur semester II untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.


Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Taufik Widjoyono mengatakan proyek-proyek yang masih dalam proses lelang kini tersisa kurang dari 10%. Proyek-proyek tersebut terutama adalah proyek-proyek yang dianggarkan melalui pinjaman luar negeri.


“Masih ada kendala seputar proses pencairan loan sehingga agak tertunda lelangnya, tapi dalam waktu dekat komitmennya akan diselesaikan,” katanya.


Sementara itu, proyek yang telah terkontrak hingga saat ini baru mencapai sekitar 70%. Taufik mengatakan proyek-proyek yang belum terkontrak sebagian besar adalah proyek-proyek kecil di bidang Cipta Karya dan Perumahan Rakyat.


Adapun pencairan anggaran hingga Minggu, 9 Agustus 2015 Pkl. 12.00 baru mencapai Rp27,9 triliun, atau sekitar 23,53% dari total anggaran 2015 senilai Rp118,5 triliun. Sementara itu, realisasi fisik baru mencapai 23,59%.


Advertising
Advertising

Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono mengatakan hingga saat ini masih ada lima proyek bendungan besar yang belum terkontrak. Kelima Bendungan tersebut yakni Tapin di Kalimantan Selatan, Sindang Heula di Serang Banten, Sei Gong di Batam Kepulauan Riau, Bintang Bano di Sumbawa NTB, dan Rotiklod di Belu NTT.


Basoeki mengatakan kelima bendungan tersebut dapat selesai terkontrak hingga September mendatang. Total nilai proyek kelima bendungan tersebut Rp4,8 triliun.


“Sindang Heula di Banten yang paling siap untuk segera dikontrak Agustus ini. Sedangkan Rotiklod sedang di Komisi Keamanan Bendungan sehingga agak molor,” katanya.


Selain proyek bendungan, proyek bernilai besar lain yang belum terkontrak antara lain proyek tol Ngawi-Kertosono yang menjadi porsi dukungan pemerintah. Proyek tersebut mengandalkan pinjaman China senilai RP2,1 triliun.


“Tol Balikpapan- Samarinda dan Manado-Bitung juga baru mulai prakualifikasi. Itu juga masuk tahun ini untuk loan-nya,” katanya.


Basoeki mengatakan tumpuan pertumbuhan ekonomi nasional salah satunya terletak pada investasi proyek pemerintah. Untuk itu, menurutnya Kementeriannya terus berupaya agar realisasi penyerapan anggaran hingga akhir tahun nanti dapat mencapai 93% dari total anggaran Rp118,5 triliun.


Basoeki menargetkan serapan anggaran dapat mencapai 30% hingga akhir Agustus. Sejauh ini pencairan anggaran umumnya baru disalurkan untuk uang muka proyek. Sebagian besar anggaran baru akan disalurkan secara bertahap di tahap akhir proyek di kuartal IV/2015.


BISNIS.COM

Berita terkait

Bantu Lukas Enembe Bikin Rekening, Saksi Tak Tahu Ada Transferan Rp 806 Juta

16 Agustus 2023

Bantu Lukas Enembe Bikin Rekening, Saksi Tak Tahu Ada Transferan Rp 806 Juta

Saksi Teknisi ATM mengaku tidak tahu terkait transferan dana dari Lukas Enembe yang masuk ke rekeningnya

Baca Selengkapnya

Tutupi Utang Proyek Infrastruktur, Waskita Karya Rekayasa Laporan Keuangan

22 Juni 2023

Tutupi Utang Proyek Infrastruktur, Waskita Karya Rekayasa Laporan Keuangan

PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk coba menutupi utang-utang proyek infrastruktur dengan merekayasa laporan keuangan.

Baca Selengkapnya

Hadapi Sidang Dakwaan, Lukas Enembe Dihadirkan Secara Daring

12 Juni 2023

Hadapi Sidang Dakwaan, Lukas Enembe Dihadirkan Secara Daring

Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe menjalani sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Rijatono Lakka Penyuap Lukas Enembe Dituntut 5 Tahun Penjara

6 Juni 2023

Rijatono Lakka Penyuap Lukas Enembe Dituntut 5 Tahun Penjara

Rijatono Lakka, Direktur PT Tabi Bangun Papua yang juga terdakwa penyuap Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe, dituntut pidana 5 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Pengacara Lukas Enembe Pakai Baju Toga Saat Diperiksa KPK

9 Mei 2023

Pengacara Lukas Enembe Pakai Baju Toga Saat Diperiksa KPK

Pengacara Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe, Stepanus Roy Rening memakai baju toga saat mendatangi KPK

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Lukas Enembe Batal Diperiksa KPK Lantaran Sakit

5 Mei 2023

Kuasa Hukum Lukas Enembe Batal Diperiksa KPK Lantaran Sakit

Kuasa hukum Stepanus Roy Rening, Emmanuel Herdiyanto, mengatakan pengacara Lukas Enembe tersebut berhalangan hadir memenuhi panggilan KPK karena sakit

Baca Selengkapnya

Lukas Enembe Ajukan Praperadilan soal Penetapan sebagai Tersangka ke PN Jaksel

2 April 2023

Lukas Enembe Ajukan Praperadilan soal Penetapan sebagai Tersangka ke PN Jaksel

Lukas Enembe mengajukan permohonan praperadilan atas penetapan tersangka, penangkapan, dan penahanannya oleh KPK ke PN Jaksel

Baca Selengkapnya

Pemberi Suap Lukas Enembe Segera Disidangkan

24 Maret 2023

Pemberi Suap Lukas Enembe Segera Disidangkan

Pengusaha Rijantono Lakka yang merupakan penyuap Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe segera disidangkan.

Baca Selengkapnya

Pengembangan Kasus Lukas Enembe, KPK Geledah Rumah di Depok

9 Maret 2023

Pengembangan Kasus Lukas Enembe, KPK Geledah Rumah di Depok

KPK kembali menggeledah sebuah rumah yang diduga berhubungan dengan perkara suap Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Tukang Cukur Lukas Enembe: untuk Dalami Dugaan Aliran Dana ke Singapura

9 Februari 2023

KPK Periksa Tukang Cukur Lukas Enembe: untuk Dalami Dugaan Aliran Dana ke Singapura

KPK membeberkan alasan Komisi memeriksa tukang cukur Gubernur Papua Lukas Enembe yang bernama Budi Himawan alias Beni.

Baca Selengkapnya