Ekonomi Melemah, Kenapa Jokowi Masih Optimistis?
Editor
Zed abidien
Senin, 10 Agustus 2015 10:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bursa saham Indonesia sedang melemah. Menurut dia, pelemahan ekonomi ini juga dialami banyak negara, baik negara maju maupun berkembang.
Pelemahan bursa saham ini, kata dia, konsekuensi dari melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia. "Kita tidak usah merasa yang melambat ekonominya hanya Indonesia, tidak! Penegasan ini perlu, karena yang sering diangkat adalah ekonomi kita melemah, iya, tapi negara lain juga melambat," ucapnya saat berkunjung di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015.
Jokowi berujar, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di peringkat lima besar dunia. "Kalau ada rasa pesimistis, menurut saya, itu keliru. Kita harus optimistis, karena negara-negara lain ada yang turun," ujarnya.
Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi negara-negara lain turun 1,5-3 persen. "Kita turun 0,3 persen saja sudah ramai. Lihat nanti semester kedua," tuturnya.
Hari ini Jokowi hadir dalam peringatan 38 tahun pasar modal Indonesia di gedung BEI. Jokowi berharap BEI terus berbenah agar dapat mendorong inklusi investasi bagi investor dalam negeri. Dalam acara ini, hadir pula Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, pimpinan BEI, dan para pelaku pasar.
ALI HIDAYAT