Polemik RAPBN 2016, Menko: Asumsinya Sudah Paling Realistis  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 4 Agustus 2015 22:03 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan), berbincang dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil, sebelum dimulainya rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, 12 Maret 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan asumsi yang akan digunakan dalam penyusunan RAPBN 2016 merupakan asumsi yang paling realistis.

"Asumsi sudah realistis, target pertumbuhan sudah realistis, semua yang paling realistis," katanya setelah rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2015.

Menko Perekonomian itu belum bersedia menyebutkan angka-angka asumsi dan pagu indikatif yang akan dipasang dalam RAPBN 2016.

"Ini masih embargo karena Presiden akan menyampaikannya dalam pidato 14 Agustus nanti," kata Sofyan Djalil.

Ia menyebutkan tidak ada menteri yang bisa sampaikan angka-angkanya karena statusnya masih embargo.

"Tadi Presiden memberikan petunjuk akhir untuk penyusunan pidato dan ada beberapa hal yang perlu direvisi sedikit tapi Presiden sudah ada keputusan semua tinggal disampaikan nanti dalam pidato pada 14 Agustus 2015," katanya.

Mengenai target penerimaan pajak 2016, Sofyan Djalil juga belum bisa menyampaikannya.

"Saya belum bisa membukanya tapi ada pertumbuhan sedikit dibanding target 2015," kata mantan Menteri BUMN itu.

Presiden Joko Widodo meminta agar asumsi dasar dalam penyusunan RAPBN 2016 ditetapkan secara realistis mengikuti perkembangan ekonomi terkini.

"Asumsi dasar ekonomi makro agar mengikuti perkembangan ekonomi terkini, kita ingin agar nantinya semuanya dipasang secara realistis," kata Presiden ketika memimpin rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2015.

Rapat kabinet paripurna yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB itu membahas penetapan angka dalam rangka APBN 2016 dan penyederhanaan program dana bantuan sosial pada 2016.

Dalam rapat yang juga dihadiri Wakil Presiden M Jusuf Kalla, Presiden Jokowi juga meminta perhatian dalam pengelolaan dana subsidi.

"Subsidi listrik, BBM dan nonenergi harus lebih dikalkulasi lagi agar tepat sasaran," katanya.

Presiden juga meminta agar transfer daerah termasuk alokasi dana desa lebih besar dibandingkan dengan di kementerian dan lembaga pada 2016.

"Juga agar lebih hati-hati dalam pengawasan, kontrol di lapangan juga harus terus dilakukan," katanya.

Presiden juga meminta agar penyaluran dana bantuan sosial pada 2016 lebih fokus di bidang pendidikan, kesehatan dan pengurangan kemiskinan.

ANTARA

Berita terkait

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

12 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

18 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

Sejarah terulang lagi, nilai tukar rupiah melemah sampai ke titik di atas Rp16 ribu per dolar AS, sama seperti saat krisis moneter 1998.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

Jawaban Airlangga Soal Permintaan Dia Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

35 hari lalu

Jawaban Airlangga Soal Permintaan Dia Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

Majelis hakim MK menyatakan akan mempertimbangkan untuk menghadirkan menteri Jokowi ke sidang sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Daftar Bansos dan BLT yang Cair Maret 2024, Pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan Rp 600 Ribu Ditunda

24 Februari 2024

Terkini: Ini Daftar Bansos dan BLT yang Cair Maret 2024, Pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan Rp 600 Ribu Ditunda

Pemerintah bakal kembali menggelontorkan bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) pada Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

21 Februari 2024

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menjadi Menteri ATR/BPN 8 bulan ke depan. Berikut Menteri ATR/BPN dari masa ke masa.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Impor Beras 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: 500 Ribu Ton dalam Proses Muat

15 Februari 2024

Pemerintah Impor Beras 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: 500 Ribu Ton dalam Proses Muat

Perum Bulog angkat bicara soal ini soal rencana pemerintah mengimpor beras sebanyak 1,6 juta ton pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Berencana Pantau Quick Count Pemilu 2024 Bareng Prabowo

14 Februari 2024

Menko Perekonomian Airlangga Berencana Pantau Quick Count Pemilu 2024 Bareng Prabowo

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto berencanya memantau quick count atau perhitungan cepat siang ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Begini Kata Airlangga, Sri Mulyani, Erick Thohir, dan Sandiaga Usai Nyoblos Pemilu

14 Februari 2024

Terkini: Begini Kata Airlangga, Sri Mulyani, Erick Thohir, dan Sandiaga Usai Nyoblos Pemilu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mencoblos di TPS 05 Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya