Ilustrasi Mata uang Cina, yuan. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengamini jika yuan benar-benar menjadi world reserve currency nantinya. Wacana ini sedang digalang oleh Lembaga Moneter Internasional (IMF).
"Bagus itu," ujar Bambang di Jakarta, Jumat, 31 Juli 2015. Menurut Bambang, dengan yuan menjadi mata uang cadangan dunia, manajemen risiko keuangan negara akan lebih terdiversifikasi.
Bambang mencontohkan ihwal pembayaran utang negara. Dengan adanya opsi menggunakan yuan, negara bisa mengalihkan kewajiban utang negara dari dolar Amerika Serikat yang semakin lama semakin tinggi ke yuan.
"Kewajiban (utang) kita dalam yuan kan sedikit sekali," katanya. Namun Bambang menyatakan enggan terbuai dengan minimnya utang dalam yuan dan akan terus menghitung segala kemungkinan risiko yang ada.
IMF berencana mengumumkan yuan sebagai world reserve currency pada Oktober mendatang. Sejumlah kalangan menilai pengumuman ini akan berpengaruh besar bagi perekonomian global. Rencana yuan dijadikanreserve currency muncul karena performa perekonomian Cina yang cukup mengagumkan dalam beberapa tahun terakhir.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
4 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim
29 Januari 2024
Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim
Indonesia turut mengalami dampak dari perubahan iklim ekstrem, Sri Mulyani bilang, pendanaan berkelanjutan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi perubahan iklim.