TEMPO.CO, Jakarta – Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyiapkan sejumlah skema untuk mengubah harga bahan bakar minyak jenis Premium pada Agustus. Dari perhitungan itu, harga keekonomian Premium diprediksi bakal melebihi harga jual saat ini.
"Kami hanya mengkaji pada aspek teknis. Aspek sosialnya menjadi kebijakan pimpinan," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi I.G.N. Wiratmadja melalui pesan pendek, Kamis, 30 Agustus 2015.
Skema perubahan harga didasarkan pada penentuan waktu evaluasi harga, yakni per tiga, empat, atau enam bulan sebelumnya.
Pada evaluasi per tiga bulan, harga keekonomian Premium bulan depan mencapai Rp 8.850 per liter dengan kurs Rp 13.091 per dolar Amerika Serikat. Sedangkan pada evaluasi per empat bulan disimpulkan harga Premium pada Agustus bakal naik menjadi Rp 8.600 per liter.
Jika harga Premium dievaluasi per enam bulan, keluar harga Rp 8.200 per liter, dengan asumsi rata-rata kurs Rp 12.989 per dolar AS. Wiratmadja mengakui opsi evaluasi per enam bulan paling memungkinkan karena perubahan harganya dibandingkan saat ini tidak terlampau jauh.
Kementerian mengakui, karena laju harga Premium dan solar ditahan sejak Maret lalu, PT Pertamina (Persero) merugi hingga Rp 12 triliun. Untuk mencegah membengkaknya kerugian, tahun depan, Kementerian bakal membuat mekanisme stabilisasi harga bahan bakar minyak.
Sampai saat ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said hanya diam ketika ditanya soal rencana kenaikan harga Premium.
ROBBY IRFANY
Berita terkait
10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?
15 hari lalu
Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?
Baca SelengkapnyaLetusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?
18 hari lalu
Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat
21 hari lalu
Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina
38 hari lalu
Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaDua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung
39 hari lalu
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaBBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan
6 Maret 2024
Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina
6 Maret 2024
Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?
Baca SelengkapnyaPeringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III
2 Maret 2024
MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.
Baca SelengkapnyaPertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi
1 Maret 2024
PT Pertamina (Persero) kembali menahan harga BBM (bahan bakar minyak) nonsubsidi bulan ini. Pemerintah membantah adanya intervensi ke BUMN tersebut.
Baca SelengkapnyaAirlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat
5 Februari 2024
Anggaran subsidi BBM tertentu untuk tahun 2024 disepakati sebesar Rp 25,82 triliun dalam APBN.
Baca Selengkapnya