Sejumlah Perusahaan Taiwan Investasi 48 Proyek di Pulau Jawa

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 14 Juli 2015 03:00 WIB

Seorang pengunjung bersantai di Pulau Cemara Besar, kepulauan Karimunjawa, (4/5). Pulau ini sering digunakan wisatawan untuk istirahat. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perusahaan asal Taiwan melakukan investasi dalam bentuk 48 proyek di Pulau Jawa senilai 15,19 juta dolar AS.

"Itu baru nilai investasi triwulan pertama tahun ini," kata Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Arief Fadillah, Senin, 13 Juli 2015.

Investasi terbesar Taiwan berada di Provinsi DKI Jakarta senilai 5,51 juta dolar AS. Disusul Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Timur, masing-masing senilai 3,16 juta dolar AS dan 2,70 juta dolar AS.

Sebagian besar investasi Taiwan di Indonesia untuk triwulan pertama tahun 2015 adalah sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran yang seluruhnya mencapai 4,63 juta dolar AS.

Disusul sektor perdagangan dan reparasi senilai 2,54 juta dolar AS dan industri karet, barang dari karet, serta plastik senilai 2,10 juta dolar AS.

Arief optimistis nilai investasi Taiwan di Indonesia akan terus bertambah mengingat selama bulan Juni 2015, pihaknya telah menggelar sejumlah pertemuan bisnis dan forum bilateral serta kegiatan lainnya untuk mempromosikan Indonesia sebagai negara tujuan perdagangan dan investasi bagi kalangan pengusaha.

Sebelumnya pihak KDEI mengunjungi CTBC Financial Holding Co Ltd, importir kertas Right Choice Co Ltd, perusahaan Pan Asia di Kaoshiung, perusahaan galangan kapal China Shipbulding Corp (CSBC), perusahaan Hung Shen Propeller, Taiwan Electrical and Electronic Manufacturers Association (TEEMA), dan Taiwan Association of Machinery Industry (TAMI).

Selain itu, KDEI berpartisipasi pada "The 20th Joint Economic Cooperation Conference between Indonesia and Taiwan" di Jakarta, penyelenggaraan "Indonesia Investment Promotion" yang melibatkan 100 perusahaan berskala menengah dan besar serta pameran "Food Taipei 2015".

Sementara itu, aktivitas perdagangan Indonesia-Taiwan selama periode Januari-April 2015 mencapai 3,46 miliar dolar AS atau menurun 6,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Arief beralasan bahwa menurunnya performa perdagangan Indonesia-Taiwan dipengaruhi oleh aktivitas produksi di kedua negara tersebut yang sedang mengalami penurunan.

"Namun kami optimistis akan terjadi peningkatan pada bulan berikutnya hingga akhir semester pertama seiring dengan sejumlah forum bisnis dan ekshibisi bisnis yang diikuti pemerintah Indonesia dan sejumlah pengusaha Indonesia," ujarnya.

ANTARA

Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

17 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

46 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

27 Desember 2023

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

25 Desember 2023

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

22 Desember 2023

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

Gagasan cawapres nomor urut 1 soal investasi, soroti implementasi investasi asing agar tidak merugikan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

7 Desember 2023

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan investor asing akan masuk ke IKN pada pembangunan tahap 2 atau setelah upacara HUT RI 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

23 November 2023

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

22 November 2023

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

Per 22 November 2023, nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.425 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

22 November 2023

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Indonesia perlu investasi asing sekitar Rp 1.800 triliun untuk mencapai target pertumbuhan 6 persen.

Baca Selengkapnya