El Nino Diprediksi Turunkan Produksi Padi 1 Juta Ton  

Reporter

Rabu, 1 Juli 2015 12:45 WIB

Seekor ternak digembalakan di areal persawahan yang mulai mengalami kekeringan di kawasan Pagedangan, Kab.Tangerang, Banten, Senin (23/7). ANTARA/Lucky.R

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) memprediksi fenomena alam El Nino atau cuaca ekstrem panas akan menurunkan produksi padi sekitar sejuta ton gabah kering giling (GKG).

Kepala Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian, Balitbangtan, Kementan, Dedi Nurhamsyah, di Jakarta, Selasa, 30 Juni 2015 menyatakan bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan pada tahun ini Indonesia akan mengalami gejala alam El Nino dalam skala moderat.

Dampak fenomena alam tersebut terhadap sektor pertanian adalah akan ada 222.847 hektar lahan sawah irigasi yang kekeringan dari total sembilan juta hektare.

"Dari 222.847 hektare sawah irigasi tersebut potensi kehilangan produksi lima ton per hektare. Artinya, kita akan kehilangan panen lebih dari sejuta ton," katanya.

Namun demikian, menurut Dedi, hal itu tidak akan mengganggu target produksi padi tahun ini senilai 73 juta ton gabah kering giling karena Indonesia masih memiliki lahan rawa yang berpotensi panen seluas lahan 509.000 hektare dengan produktivitas empat hingga lima ton per hektare atau mencapai 2,2 juta ton GKG.

Dedi menyatakan di satu sisi El Nino mengakibatkan kekeringan, tetapi di sisi lain justru membawa potensi berkah bagi lahan rawa, seperti di Kalimantan Selatan yang diuntungkan karena rawa yang tadinya basah dan kini bisa ditanami.

"Lahan rawa justru saat El Nino produktivitasnya naik dan luas lahannya bertambah," katanya.

Data Balitbangtan Kementan, lahan pertanian yang akan terkena El Nino lemah seluas 207.778 hektare, moderat seluas 222.847 hektare, dan El Nino kuat 227.000 hektare.

Kepala Balitbangtan Kementan Muhammad Syakir mengatakan Indonesia memiliki 34 juta hektare lebih lahan rawa yang bisa menjadi tambahan area pertanian, khususnya persawahan padi.

"Saat ini persawahan padi yang hanya sembilan juta hektar. Itu pun tak seluruhnya bisa dimanfaatkan maksimal," katanya.

Menurut dia, lahan rawa tersebut tersebar di 17 provinsi, seperti Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Riau, dan Jambi.

Dari 34,3 juta hektare lahan rawa itu, ia menilai sekitar 19,99 juta hektare (57,24 persen) merupakan lahan potensial untuk pertanian baik pada lahan area penggunaan lain (APL) maupun pada kawasan hutan produksi (HP) dan hutan produksi konversi (HPK).

"Sisanya sekitar 14,93 juta hektare tidak potensial untuk pertanian yang sebagian besar terdapat di kawasan hutan," kata Syakir.

Berdasarkan hasil analisis potensi lahan, sekitar 3,17 juta hektare (15,84 persen) potensial untuk tanaman hortikultura dataran rendah, seperti sayuran maupun buah-buahan dan atau tanaman tahunan, seperti kelapa sawit dan karet.

Sedangkan sekitar 1,84 juta hektare (9,20 persen) potensial untuk tanaman tahunan di lahan gambut.




BISNIS.COM

Berita terkait

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

3 jam lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

2 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

4 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

7 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

13 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

13 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

14 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya