TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, 29 Juni 2015, bergerak melemah sebesar 50 poin menjadi Rp 13.357 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp 13.307 per dolar AS.
"Krisis utang Yunani membuat gejolak di pasar keuangan global, hal itu dikarenakan melibatkan banyak pihak," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, 29 Juni 2015.
Di tengah kondisi seperti itu, lanjut dia, permintaan terhadap aset mata uang "safe haven" meningkat sehingga membuat nilai tukar dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama dunia.
Ia mengemukakan bahwa jumlah utang Yunani cukup besar dan tidak mungkin dapat terlunasi tanpa bantuan pihak luar. Dengan nilai produk domestik bruto (PDB) yang hanya sekitar 240 miliar euro, Yunani harus menanggung beban utang mencapai 323 miliar euro atau setara Rp 4.700 triliun.
"Tidak heran jika banyak pihak pesimis, jika mendapatkan uang bailout pun pemerintahnya harus memakai dana itu untuk menambal utang sebelumnya yang jatuh tempo. Selanjutnya, mereka harus melakukan pemangkasan anggaran belanja super ketat sebagai konsekuensi kesepakatan dengan pihak kreditur," katanya.
Ia mengatakan bahwa pada Selasa, 30 Juni 2015, para petinggi negara zona Euro dan Bank Sentral Eropa akan kembali mengadakan rapat untuk membahas kelanjutan dana talangan Yunani dan kemungkinan Yunani mengalami gagal bayar.
Selain itu, lanjut dia, pasar juga akan menantikan referendum yang diadakan oleh pemerintah Yunani untuk meminta persetujuan rakyat Yunani mengenai pembayaran utang ke lembaga dana moneter Internasional (IMF) yang diadakan pada tanggal 5 Juli nanti.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin, 29 Juni 2015, mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp 13.356 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.338 per dolar AS.
ANTARA
Berita terkait
Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
7 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca Selengkapnya95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah
12 hari lalu
Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah
12 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
13 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
13 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaBos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku
13 hari lalu
Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga
14 hari lalu
Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.
Baca SelengkapnyaIstana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK
1 Desember 2023
Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.
Baca SelengkapnyaWamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir
27 Oktober 2023
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.
Baca SelengkapnyaAgenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua
26 Oktober 2023
Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?
Baca Selengkapnya