TEMPO.CO, Jakarta - Izin importasi gula mentah atau raw sugar pada triwulan III untuk memenuhi kebutuhan industri periode Juli-September 2015 sebanyak 630.430 ton masih belum diberikan oleh Kementerian Perdagangan karena akan dilakukan evaluasi terlebih dulu.
"Masih belum dikeluarkan (izinnya), nanti saya akan evaluasi semua terlebih dulu dengan industri yang ada," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel setelah buka puasa bersama di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat.
Alokasi impor gula mentah untuk kebutuhan industri pada tahun 2015 sebesar 2,8 juta ton diberikan kepada sebelas perusahaan rafinasi. Pada triwulan I tahun 2015 periode Januari-Maret 2015 telah diterbitkan izin importir produsen (IP) sebesar 672.676 ton, dengan realisasi mencapai 99,83 persen atau 671.517 ton.
Adapun untuk triwulan II tahun 2015 periode April-Juni 2015 diterbitkan IP sebanyak 945.642 ton. Namun, hingga pertengahan Juni 2015, realisasi baru sebesar 62,08 persen atau 587.028 ton. Sedangkan rencana untuk triwulan III periode Juli-September 2015 diterbitkan sisa dari rekomendasi Kementerian Perindustrian, yaitu 630.430 ton.
Rachmat mengatakan, meski izin impor untuk kebutuhan industri Juli-September 2015 belum diberikan, khusus untuk bulan Ramadan dan Idul Fitri 1436 Hijriah kali ini, pihaknya memperbolehkan industri gula rafinasi untuk memasok kebutuhan industri kecil dan menengah.
"Sekarang rafinasi bisa keluar (memasok) hanya untuk Ramadan, untuk memasok IKM agar menjaga stabilitas harga," ujar Rachmat.
Pemerintah memberikan kelonggaran bagi industri gula rafinasi untuk memasok kebutuhan gula industri kecil dan menengah (IKM) selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1436 dengan perkiraan kebutuhan kurang-lebih 90 ribu ton. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Menteri Perdagangan Nomor 464/M-DAG/SD/6/2015 tertanggal 4 Juni 2015 untuk distribusi kepada IKM selama puasa dan Lebaran H+7, sejalan dengan permintaan Menteri Perindustrian dan Direktur Jenderal IKM Kementerian Perindustrian.
ANTARA
Berita terkait
Diborong Pembeli Sejak Wabah Corona, Gula Pasir Langka di Jakpus
19 Maret 2020
Gula pasir di sejumlah toko jaringan retail waralaba modern Jakarta Pusat sudah kosong atau langka sejak sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaJawa Barat Gelontorkan Gula Murah di Bulan Puasa
31 Mei 2016
Harga gula akan dijual murah sepanjang puasa.
Baca SelengkapnyaStok Gula Dikhawatirkan Habis Setelah Lebaran
18 Mei 2015
Produksi gula nasional diprediksi tak akan mencapai target 2,6 juta ton.
Baca SelengkapnyaHarga Gula di Palangkaraya Tembus Rp 16 Ribu Per Kilogram
24 Juni 2012
Kenaikan harga gula ini terjadi hampir di semua pedagang.
Baca SelengkapnyaProduksi Gula Diperkirakan Hanya 2,4 Juta Ton
21 Juli 2011
Produksi gula tahun ini hanya 2,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaStok Gula Tipis, Gubernur Banten Tegur RNI
6 Juli 2010
Kebutuhan gula pasir di Banten setiap tahunnya mencapai 9 kilogram per jiwa.
Baca SelengkapnyaHarga Bergejolak, Jawa Tengah Minta Operasi Pasar Gula
18 Januari 2010
"Surat permohonannya sudah kami ajukan ke Departemen Perdagangan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Ihwan Sudrajat.
Baca SelengkapnyaPersediaan Gula di Kabupaten Tegal Tinggal Sepuluh Ribu Ton
11 Januari 2010
Jumlah ini dinilai tak mampu mencukupi kebutuhan gula di Kabupaten Tegal yang mencapai 21 ribu ton hingga bulan Mei mendatang.
Baca SelengkapnyaHarga Gula di Sidoarjo Rp 12 Ribu per Kilogram
8 Januari 2010
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah pusat untuk mengambil langkah taktis mengendalikan harga gula pasir.
Baca SelengkapnyaGubernur Soekarwo Ancam Distributor Gula
7 Januari 2010
Menurut Gubernur Jatim Soekarwo, batasan itu diperlukan agar harga gula tidak dipermainkan di pasaran.
Baca Selengkapnya