Percepat Sertifikasi, Pemerintah Bikin On Job Training

Reporter

Jumat, 26 Juni 2015 14:01 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan konstruksi besar untuk melakukan pelatihan dan sertifikasi melalui metode on job training untuk mengakselerasi peningkatan jumlah tenaga kerja bersertifikat.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Yusid Toyib mengatakan, jumlah tenaga kerja konstruksi per 2015 mencapai 7,5 juta orang. Dari jumlah tersebut, asumsi jumlah bersertifikasi ahli dan terampil sekitar 40%, atau sekitar 3 juta orang.

Menurutnya, pemerintah jelas mengalami keterbatasan kapasitas pelatihan kerja konstruksi. Bila menggunakan sistem kelas, dengan asumsi satu kelas 25 orang dan per tahun ada 1000 kelas, maka dibutuhkan 125 tahun untuk mensertifikasi tenaga kerja yang belum bersertifikat.

“Ini mau diselesaikan di masa kita atau kita serahkan ke anak cucu?” katanya di hadapan jajaran pegawai Kementerian PUPR, Kamis (25 Juni 2015).

Untuk itu, menurutnya pemerintah akan berupaya untuk mempercepat proses sertifikasi tersebut. Pelibatan perusahaan konstruksi besar menurutnya menjadi opsi yang layak dicoba. Para pekerja dilatih di tempat pekerjaan mereka dan pemerintah lantas akan datang untuk menguji kompetensi pekerja berdasarkan standar internasional dan memberikan sertifikasi.

Metode tersebut dinilai lebih efektif untuk mengakselerasi sertifikasi tenaga kerja, dibanding bila menggunakan sistem pelatihan kelas. Pelibatan badan usaha Ini juga menjadi solusi terhadap anggaran APBN yang sangat terbatas.

Menurutnya, pemeirntah akan tetap mendapampingi tenaga kerja tersebut untuk menjamin kualitas sumber daya manusia sektor konstruksi.

“Pembinaan akan kita usahakan ke depan. Bonus demografi ini akan berhasil kalau pendidikan kita jelas dan berkualitas. Pemerintah memang harus terlibat,” katanya.

Menurutnya, dalam lima tahun mendatang, setidaknya satu juta tenaga kerja konsturksi dapat tersertifikasi melalui sistem percepatan ini. Peserta pelatihan yang berkualitas akan diminta untuk menjadi instruktur untuk peserta selanjutnya dengan kontrol kualitas dan kurikulum tetap dari pemerintah.

BISNIS.COM

Berita terkait

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

6 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

14 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

40 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

41 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

44 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

46 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

54 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

7 Maret 2024

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

20 Februari 2024

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.

Baca Selengkapnya