TEMPO.CO,Jakarta - Presiden Joko Widodo meyakini Indonesia bisa menjadi pusat keuangan syariah karena memiliki potensi yang sangat besar dalam layanan keuangan jenis ini. Karena itulah Indonesia perlu memperhatikan sektor keuangan syariah.
"Saya menyambut baik pencanangan kampanye ini. Kita perlu memberikan perhatian kepada sektor jasa keuangan syariah. Sektor ekonomi ini tumbuh pesat, tapi belum optimal jika melihat potensi yang ada," kata Presiden Jokowi saat membuka program Aku Cinta Keuangan Syariah yang digagas Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Minggu, 14 Juni 2015.
Presiden mengatakan potensi besar yang dimiliki dan dikembangkan sektor keuangan syariah dengan baik akan membuat Indonesia menjadi pusat perkembangan keuangan syariah.
"Kita merupakan negara dengan lembaga keuangan mikro terbesar di dunia, negara penerbit sukuk terbesar, dan satu-satunya negara yang menerbitkan sukuk retail, sehingga ini bisa digunakan dan dikembangkan. Bila target ini tercapai, Indonesia bisa menjadi pusat perkembangan keuangan syariah internasional. Kuncinya di pembangunan pemahaman masyarakat secara berkelanjutan," kata Presiden.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad mengatakan, meski tumbuh pesat dibandingkan dengan jasa keuangan nasional, industri keuangan syariah di Indonesia masih relatif kecil.
Menurut data OJK, kata Muliaman, per Maret 2015, industri perbankan syariah terdiri atas 12 bank umum syariah dengan 22 unit usaha syariah yang dimiliki bank umum konvensional dan 163 BPRS dengan total aset Rp 264,81 triliun dan pangsa pasar 4,88 persen.
Sedangkan jumlah pelaku industri keuangan non-bank syariah ada 98 lembaga di luar LKM yang terdiri atas usaha jasa takaful (asuransi syariah) yang mengelola aset senilai Rp 23,80 triliun di samping usaha pembiayaan syariah yang mengelola aset senilai Rp 19,63 triliun serta lembaga keuangan syariah lainnya dengan aset Rp 12,86 triliun.
Total, pangsa pasar industri keuangan non-bank syariah telah mencapai 3,93 persen dari total aset industri keuangan non-bank secara umum.
Adapun pasar modal syariah yang dikembangkan dalam rangka mengakomodasi kebutuhan masyarakat di Indonesia untuk berinvestasi pada produk-produk pasar modal telah sesuai dengan prinsip dasar syariah.
Hingga akhir Maret 2015, total saham syariah yang diperdagangkan di pasar modal syariah yakni Rp 3.037,46 triliun, sementara sukuk korporasi yang diperdagangkan Rp 7,1 triliun dan reksadana syariah Rp1 1,7 triliun.
Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah
42 hari lalu
Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah
Bank Danamon Syariah menggelar Travel Fair 2024 untuk membantu nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah. Acara berlangsung di Gandaria City Mall, Jakarta, mulai 21 sampai 24 Maret 2024.
BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah
46 hari lalu
BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah
Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.
BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024
26 Februari 2024
BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024
BI memproyeksikan Ekonomi Syariah Indonesia tumbuh sebesar 4,7 hingga 5,5 persen pada 2024. Adapun pertumbuhan tersebut didukung oleh pembiayaan perbankan syariah.
Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen
26 Februari 2024
Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen
Kementerian Keuangan menyoroti minimnya porsi keuangan syariah terhadap kinerja sektor keuangan nasional. Padahal, masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam.
Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah
22 Februari 2024
Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tidak masuk dalam kabinet pemerintahan berikutnya. Lalu siapa yang berpotensi menjadi Menkeu berikutnya?