TEMPO.CO, Jakarta - PT Agincourt Resources meminta pemerintah mempertimbangkan isu pelaksanaan divestasi dalam renegosiasi kontrak karya (KK) Tambang Emas Martabe di Sumatera Utara, mengingat Agincourt, sebagai investor baru, masih butuh waktu untuk mengembalikan nilai investasinya.
"Kami baru berproduksi selama tiga tahun sehingga masih butuh waktu lebih panjang untuk pengembalian investasi sebelum diharuskan divestasi," kata Wakil Presiden Direktur Agincourt Resources (AR) Linda Siahaan di Batang Toru, Tapanuli Selatan, baru-baru ini.
Menurut Linda, negosiasi ulang KK Martabe saat ini masih berlangsung. Linda mengaku pihaknya terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah. "Pemerintah tidak memberikan target tenggat waktu kapan amendemen KK ini harus selesai," ucapnya.
Dia menuturkan ada enam isu yang dibahas dalam renegosiasi tersebut, yaitu soal wilayah KK, perpanjangan KK dalam bentuk izin usaha pertambangan, konten lokal, penerimaan negara, pembangunan refinery (smelter), dan divestasi.
Dari enam isu tersebut, soal keharusan melakukan pengalihan saham (divestasi) yang menjadi masalah krusial bagi investor asal Hong Kong itu.
Linda mengatakan pihaknya layak mendapat perlakuan berbeda dibandingkan KK pertambangan umum lain. Hal itu karena sejak awal KK Martabe memang tidak mencantumkan persyaratan divestasi.
Selain itu, sejak awal beroperasi, ucap Linda, Agincourt telah mengalihkan 5 persen saham tambang emas tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Direktur Operasi PT AR, Tim John Vincent Duffy berujar, total nilai investasi yang sudah ditanamkan untuk mengelola Tambang Emas Martabe sampai sekarang sekitar 700 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 9,1 triliun.
Dengan nilai itu, dia memperkirakan titik impas pengembalian investasinya butuh waktu setidaknya tujuh-delapan tahun pengoperasian Tambang Emas Martabe.
"Jadi mohon diberikan waktu untuk mengembalikan terlebih dahulu investasi di Martabe sebelum melakukan pengalihan saham," tutur Tim Duffy, yang mulai 1 Juli 2015 menjabat Presiden Direktur PT AR.
Skandal Korupsi, Venezuela Tangkap 9 Pejabat Perusahaan Tambang Negara
3 April 2023
Skandal Korupsi, Venezuela Tangkap 9 Pejabat Perusahaan Tambang Negara
Pihak berwenang Venezuela telah menahan sembilan pejabat dari konglomerat logam milik negara Corporacion Venezolana de Guayana (CVG) dalam penyelidikan korupsi.
Tambang Batu Hijau Bangun Smelter AMIN, Penyumbang Investasi Terbesar NTB
1 Februari 2023
Tambang Batu Hijau Bangun Smelter AMIN, Penyumbang Investasi Terbesar NTB
Proyek pembangunan smelter AMMAN yang dilakukan oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN) menjadi penyumbang realisasi investasi terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada periode 2022.