Permodalan Nasional Madani Terbitkan Obligasi Rp 1,5 T

Reporter

Kamis, 4 Juni 2015 18:40 WIB

Layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 16 Januari 2015. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga keuangan nonbank pelat merah PT Permodalan Nasional Madani (Persero) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap II pada tahun ini senilai Rp1,5 triliun untuk kebutuhan pendanaan.

Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan keseluruhan penawaran umum berkelanjutan (PUB) I bernilai Rp2 triliun. Perseroan telah menerbitkan PUB I tahap I senilai Rp500 miliar pada November 2014 lalu.

"Dari total PUB I sebesar Rp2 triliun, kami masih memiliki sisa Rp1,5 triliun. Rencana akan ditarik tahun ini sebelum pencairan penyertaan modal negara," ungkapnya di sela peringatan ulang tahun PNM ke-16 di Ancol, Jakarta, belum lama ini.

PUB I tahap I sebelumnya memiliki tenor 5 tahun yang digunakan untuk ekspansi perseroan. PNM juga telah mengantongi peringkat idA untuk emisi obligasi tersebut dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Kupon yang dipatok sebesar 9,8%-10,75% untuk 3 seri obligasi. Seri A senilai Rp67 miliar dengan tingkat bunga 9,8% bertenor 1 tahun, seri B senilai Rp187 miliar dengan tingkat bunga 10,5% bertenor 3 tahun, dan seri C senilai Rp246 miliar dengan tingkat bunga 10,75% bertenor 5 tahun.

Pada aksi korporasi yang dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia 22 Desember 2014 itu, PNM menunjuk PT Bahana Securities dan PT Indo Premier Securities sebagai penjamin pelaksana emisi. Sedangkan, PT Bank Mega Tbk. bertindak selaku wali amanat.

Parman menuturkan, kebutuhan pendananaan perseroan pada tahun ini tidak hanya dipenuhi dari emisi obligasi. Perseroan juga tengah memproses aksi lain untuk pemenuhan pendanaan yang ditaksir mencapai total Rp3 triliun sepanjang tahun ini.

Perseroan juga tengah menunggu pencairan suntikan modal dari pemerintah senilai Rp1 triliun yang diperkirakan bakal cair pada akhir tahun ini. Sembari menunggu PMN, perseroan berencana untuk menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp150 miliar dan pinjaman perbankan Rp350 miliar.

"MTN semester kedua nilainya Rp150 miliar dengan kupon 10%. Sekarang sudah full booked. Sisa kebutuhan dana akan kami cari dari perbankan," paparnya.

Suntikan modal negara, sambungnya, dapat menggenjot penyaluran pembiayaan PNM hingga 5 tahun mendatang mencapai Rp52 triliun. Tahun ini saja, perseroan membidik target penyaluran pembiayaan Rp3,5 triliun.

Per Mei 2015, PNM telah menyalurkan pembiayaan bagi usaha gurem, mikro kecil dan menengah (UGM-KM) senilai Rp1 triliun. Hingga kuartal II/2015, perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan mencapai Rp1,3 triliun.

BISNIS.COM

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

38 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya