Harga Tiket Beda Tipis, Penumpang Kereta Pindah ke Pesawat  

Reporter

Senin, 1 Juni 2015 17:55 WIB

Sejumlah calon penumpang antre mencetak tiket kereta api di loket Stasiun Pasar Senen, Jakarta, 11 Mei 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan turunnya jumlah penumpang kereta api pada April 2015 karena sebagian penumpang kereta api bergeser ke pesawat.

Perbedaan harga tiket yang tipis antara dua moda transportasi itu merupakan penyebab beralihnya penumpang kereta api ke pesawat. "Harga tiketnya tak beda jauh," kata Suryamin di kantor BPS, Jakarta, Senin, 1 Juni 2015.

Dalam data Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Nasional pada April 2015 yang dirilis Badan Pusat Statistik, terungkap peralihan penumpang dari kereta ke pesawat tersebut. Jumlah penumpang kereta api sepanjang April 2015 hanya 26,6 juta orang atau turun 2,57 persen dibanding Maret 2015 yang mencapai 27,2 juta penumpang.

Penurunan terbesar terjadi di kereta api non-Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi sebesar 10,30 persen dibanding Maret 2015. Sementara penumpang kereta Jabodetabek hanya turun 0,56 persen, dan kereta Sumatera turun 2,58 persen. "Tapi secara akumulasi, perkembangan angkutan kereta api baik," kata dia.

Dalam catatan BPS, jumlah penumpang kereta api sepanjang Januari-April 2014 hanya 85,8 juta orang. Angka itu naik 18,02 persen sepanjang Januari-April 2015 yang mencapai 101,2 juta penumpang. Kenaikan terbesar disumbang oleh kereta Jabodetabek yang melonjak 23,64 persen. Kereta api non-Jabodetabek hanya naik 1,07 persen dan kereta Sumatera meningkat 5,07 persen.

Adapun penurunan jumlah penumpang kereta api itu sepadan dengan kenaikan jumlah penumpang pesawat domestik pada April 2015 yang mencapai 5,4 juta penumpang. Pada Maret 2015, penumpang pesawat hanya 5,1 juta orang. Artinya, terjadi kenaikan sebanyak 5,98 persen.

KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

5 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

6 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

11 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

4 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

14 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

14 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

14 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

14 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

14 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya