Mesin Canggih Perlu untuk Naikkan Mebel Tanah Air  

Reporter

Kamis, 28 Mei 2015 15:13 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem tradisional yang diterapkan industri mebel dan kerajinan di Indonesia dinilai belum efisien untuk bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Rudy T. Luwia mengatakan selama ini proses pengerjaan dilakukan dengan tangan secara manual serta tidak terkonsentrasi.

“Bagaimana mau memperbesar produksi kalau memakai tangan yang cuma ada dua. Selain itu, pengerjaannya juga harus terkonsentrasi,” ujarnya, Rabu, 27 Mei 2015.

Menurut Rudy, selama ini perajin mengelola sendiri sejak dari menyiapkan bahan baku, produksi, hingga proses akhir. Dia mengatakan mestinya pengerjaan tersebut dipisah dan dikerjakan oleh kelompok yang berbeda, sehingga lebih efisien dan fokus.

“Malaysia bisa jual murah dengan volume yang besar karena efektif. Jadi bahan baku di satu kelompok, pengolahan juga. Sebenarnya untuk izinnya sudah terpisah, kenapa pengerjaannnya tidak?” ujarnya.

Rudy mengatakan sistem tradisional seperti ini sudah mulai diubah secara perlahan, tapi dampaknya belum terasa. Dia mengatakan pemerintah perlu turut andil untuk membantu permesinan agar perubahan secara menyeluruh bisa tercapai.

Selain masalah sistem yang tradisional, dia mengatakan kesulitan lain yang dihadapi adalah bahan baku bagi para industri kecil dan menengah yang mesti berebut dengan industri lain yang menggunakan kayu.

“Yang harus dibantu untuk IKM adalah bagaimana mereka bisa dapat bahan baku yang kering dan benar, dalam arti murah, mudah dan kering. Jadi harus dibuat semacam terminal agar mereka bisa akses bahan baku dengan mudah,” kata Rudy.

BISNIS.COM

Berita terkait

ISWA: Industri Kayu Olahan Terdampak Ketidakpastian Ekonomi Global

27 Oktober 2023

ISWA: Industri Kayu Olahan Terdampak Ketidakpastian Ekonomi Global

Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia (ISWA) menyoroti kondisi ekonomi global yang berdampak pada industri kayu dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Ini Strategi Promosikan Produk Kayu Berkelanjutan di Indonesia

15 November 2020

Ini Strategi Promosikan Produk Kayu Berkelanjutan di Indonesia

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan mengatakan Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus memberikan perhatian terhadap industri kayu ringan.

Baca Selengkapnya

Terpukul Perang Dagang, Nilai Ekspor Kayu Olahan Turun 4 Persen

3 Januari 2020

Terpukul Perang Dagang, Nilai Ekspor Kayu Olahan Turun 4 Persen

Terpukul oleh perang dagang, nilai ekspor kayu olahan Indonesia sampai 31 Desember 2019 hanya mencapai US$ 11,64 miliar.

Baca Selengkapnya

Rupiah Semakin Melemah, Untung di Industri Ini Makin Tebal

24 Agustus 2018

Rupiah Semakin Melemah, Untung di Industri Ini Makin Tebal

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, pelemahan rupiah disebabkan faktor eksternal.

Baca Selengkapnya

Genjot Industri, Pemerintah Subsidi Sistem Legalitas Kayu

13 Juli 2018

Genjot Industri, Pemerintah Subsidi Sistem Legalitas Kayu

Pemerintah bakal memberi insentif untuk para pelaku industri kecil dan menengah di bidang kayu dan furnitur.

Baca Selengkapnya

Pidato Jokowi di Pameran Furniture Internasional

11 Maret 2017

Pidato Jokowi di Pameran Furniture Internasional

Jokowi menuturkan, pemerintah memberikan sejumlah insentif
bagi beberapa industri furniture dan rajinan untuk mendongkrak
nilai ekspor.

Baca Selengkapnya

Kayu Berserifikat FLEGT Indonesia Pertama Tiba di London

17 Januari 2017

Kayu Berserifikat FLEGT Indonesia Pertama Tiba di London

Pengapalan pertama produk kayu dengan lisensi FLEGT asal Indonesia ke Inggris ini ada sekitar 17 kargo.

Baca Selengkapnya

Dapat Lisensi FLEGT, Indonesia Bidik Pemasaran Kayu ke Eropa  

30 November 2016

Dapat Lisensi FLEGT, Indonesia Bidik Pemasaran Kayu ke Eropa  

Menteri Luar Negeri Retno menjelaskan bahwa kita harus memanfaatkan keunggulan komparatif produk kayu untuk meraih pasar yang lebih besar di UE.

Baca Selengkapnya

Industri Mebel Terdampak Implementasi Sistem Legalitas Kayu

30 November 2016

Industri Mebel Terdampak Implementasi Sistem Legalitas Kayu

Implementasi sistem verifikasi legalitas kayu perlu
disempurnakan karena diyakini mampu membangkitkan pelaku usaha
mebel skala industri kecil dan mene

Baca Selengkapnya

RI Terbitkan 845 Lisensi FLEGT Ekspor Kayu ke Uni Eropa  

24 November 2016

RI Terbitkan 845 Lisensi FLEGT Ekspor Kayu ke Uni Eropa  

Lisensi untuk tujuan ekspor ke 24 negara di Uni Eropa terdiri atas produk panel, furnitur, woodworking, kerajinan, chips, kertas, dan perkakas.

Baca Selengkapnya