Biaya Riset Tinggi Sebabkan Pengembangan Obat Minim

Reporter

Rabu, 27 Mei 2015 22:01 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya biaya riset serta kurang efektifnya perlindungan paten membuat perusahaan farmasi enggan melakukan riset pengembangan obat.


Direktur Eksekutif International Pharmaceutical Manufaturers Group (IPMG) Parulian Simanjuntak mengatakan minat ini bisa dilihat dari biaya riset pengembangan new chemical entity atau obat dengan molekul baru yang hanya berkisar US$2,4 miliar per tahun di Indonesia.


“Di luar negeri, untuk pengembangan satu jenis molekul obat mendapat alokasi sebesar US$5 miliar,” kata belum lama ini (26/5).


Dia menjelaskan di samping persoalan biaya, hal lain yang memengaruhi adalah iklim perlindungan paten yang belum benar-benar bisa melindungi obat paten, yang telah membuat penelitian atas molekul obat terkait.


Parulian membandingkan, saat ini obat generik dengan molekul yang sama sudah keluar setelah lima tahun obat tersebut diporduksi. Padahal dahulu perlindungan paten bisa mencapai 15 tahun.


Advertising
Advertising

Dengan cepatnya obat generik diproduksi, tentu akan ada penurunan pembelian yang berdampak pada kerugian perusahaan farmasi yang melakukan penelitian.


“Perlindungan paten tidak efektif. Perusahaan akan malas explore molekul baru kalau begitu,” ujar Parulian.


Lebih lanjut dia menjelaskan industri farmasi multinasional yang kebanyakan memproduksi obat paten menghadapi tantangan tersendiri dengan diberlakukannya sistem Jaminan Kesehatan Nasional yang menerapkan ambang batas harga dalam katalog elektronik.


Padahal, menurut Parulian, masyarakat juga berhak mendapat obat yang diperlukan, termasuk jika obat tersebut merupakan obat baru yang masih dilindungi paten.


BISNIS.COM

Berita terkait

Puan Maharani Minta Polri Tindak Tegas Mafia Obat Covid-19

1 Agustus 2021

Puan Maharani Minta Polri Tindak Tegas Mafia Obat Covid-19

Puan Maharani mengutuk praktik mafia obat, terlebih untuk obat terapi Covid-19. Meminta mereka ditindak tegas.

Baca Selengkapnya

Bantah Terawan, YLKI Sebut Harga Obat Mahal karena Mafia Impor

27 November 2019

Bantah Terawan, YLKI Sebut Harga Obat Mahal karena Mafia Impor

YLKI menilai rencana Menkes Terawan Agus Putranto untuk mengambil alih perizinan obat tidak bakal mampu menurunkan harga obat.

Baca Selengkapnya

Diancam Mafia, Nyawa Conor McGregor Dihargai Rp 14,3 Miliar

11 Januari 2018

Diancam Mafia, Nyawa Conor McGregor Dihargai Rp 14,3 Miliar

Bintang MMA dari UFC yang namanya sedang berkibar, Conor McGregor, dikabarkan sedang terlibat masalah dengan mafia Irlandia dan diancam untuk dibunuh.

Baca Selengkapnya

Kasus Obat Palsu, IDI dan YLKI Desak Penguatan BPOM  

10 September 2016

Kasus Obat Palsu, IDI dan YLKI Desak Penguatan BPOM  

IDI meminta pengawasan obat dan makanan diperketat.

Baca Selengkapnya

Ingin Harga Obat Murah, KPPU Gandeng UNDP  

25 Mei 2016

Ingin Harga Obat Murah, KPPU Gandeng UNDP  

KPPU menggandeng UNDP agar masyarakat lebih mudah mengakses obat murah.

Baca Selengkapnya

Tak Pernah Terjadi, Pemenang Lelang Obat Dibatalkan LKPP

9 Februari 2016

Tak Pernah Terjadi, Pemenang Lelang Obat Dibatalkan LKPP

Pelaku industri farmasi mempertanyakan akuntabilitas Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang membatalkan pemenang lelang obat

Baca Selengkapnya

Obat di Indonesia Termahal di ASEAN, Ini Dalih Menkes

8 Januari 2016

Obat di Indonesia Termahal di ASEAN, Ini Dalih Menkes

Menteri Nila Moeloek mengatakan, obat-obatan paten tertentu seperti obat kanker mahal karena masih dibuat perusahaan farmasi asing.

Baca Selengkapnya

KPPU: Harga Obat di Indonesia Termahal di ASEAN  

15 Desember 2015

KPPU: Harga Obat di Indonesia Termahal di ASEAN  

KPU menyebutkan harga obat di Indonesia termasuk salah satu yang termahal dibanding negara-negara tetangga di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Tekan Harga Obat di Indonesia, Ini Usul KPPU  

15 Desember 2015

Tekan Harga Obat di Indonesia, Ini Usul KPPU  

KPPU mengusulkan pemerintah mengambil sejumlah langkah untuk menekan harga obat di Indonesia yang selama ini tergolong termahal di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Ini Surat Edaran Perhimpunan Dokter Tanggapi Suap Farmasi  

13 November 2015

Ini Surat Edaran Perhimpunan Dokter Tanggapi Suap Farmasi  

Investigasi Tempo menemukan sebanyak 2.125 dokter diduga menerima suap hingga Rp 131 miliar dari perusahaan farmasi.

Baca Selengkapnya