Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai menerima Tim 9 Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Istana Merdeka, Jakarta, 25 Mei 2015. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah melibatkan kejaksaan dan kepolisian dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah. Serta, mengajak perwakilan Bank Indonesia yang ada di daerah.
"Juga sesering mungkin turun ke lapangan, ke distributor besar apakah menimbun atau tidak. Sehingga distributor merasa diawasi," ujar Jokowi dalam acara pembukaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah 2015 di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu, 27 Mei 2015.
Jokowi berbagi kisahnya ketika masih menjadi kepala daerah, baik di Jakarta maupun Solo. Ia mengaku tiap pekan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang-gudang untuk mengecek apakah ada distributor yang menimbun komoditas.
"Di Solo dulu inflasi 1,53 persen karena tiap pekan saya ke gudang-gudang," kata dia. Penimbunan komoditas, kata Jokowi, membuat harga barang naik dan bisa meningkatkan angka inflasi.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan inflasi sepanjang 2014 berada pada angka 8,36 persen. Inflasi tersebut dapat dijaga lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 8,39 persen. "Pencapaian itu merupakan keberhasilan di tengah tekanan perubahan kebijakan subsidi BBM (bahan bakar minyak)," kata Agus.