TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparingga telah merampungkan uji laboratorium beras yang diduga terbuat dari bahan sintetis. Hasil pengujian sudah diserahkan BPOM ke Kepolisian RI.
"Nanti akan diumumkan Kepolisian dalam waktu dekat," ujar Kepala BPOM Roy Sparingga saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Selasa, 26 Mei 2015.
Pengujian dilakukan sejak 20-22 Mei 2015 di laboratorium BPOM nasional. Setelah hasil uji keluar, BPOM langsung menyerahkan hasilnya ke Polri.
Roy enggan berbicara seputar hasil pengujian. Dia menyerahkan sepenuhnya hasil tersebut, berikut tindak lanjutnya, kepada Kepolisian RI.
Kasus ini, kata Roy, baru terjadi pertama kali di dunia. Pernyataannya merujuk pada pembicaraan Roy dengan Infosa, organisasi internasional yang berfokus pada kesehatan, keselamatan, dan kebersihan makanan.
"Tidak ada sama sekali kasus ini dalam database Infosa," ujar Roy.
BPOM juga membantah pernah menerima surat aduan dari pelapor beras plastik, Dewi Septiani. "Kami tidak pernah merasa menerima."
ROBBY IRFANY
Berita terkait
Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras
26 Februari 2024
Kutu beras biasa ditemukan pada tanaman di ladang sebelum panen, namun biasanya baru terlihat beberapa waktu kemudian, setelah pengolahan.
Baca SelengkapnyaBadan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa
26 Oktober 2023
Studi ini juga dilakukan di Eropa dan Asia untuk mendukung perluasan izin edar obat bagi pasien cuci darah dan non-dialisis.
Baca SelengkapnyaPakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik
13 Oktober 2023
Slamet Budijanto mengatakan informasi beras plastik yang beredar di masyarakat dan menjadi perbincangan banyak orang adalah hoax.
Baca SelengkapnyaHeboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul
11 Oktober 2023
Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.
Baca SelengkapnyaTemuan Zat Pemicu Kanker, YLKI Minta BPOM Periksa Kandungan Indomie
26 April 2023
YLKI berharap BPOM dapat memastikan apakah mi instan yang dijual di Taiwan juga beredar di Indonesia dan mengandung cemaran etilen oksida.
Baca SelengkapnyaBPOM dan Kominfo Pantau Penjualan Online Obat yang Mengandung EG dan DEG
23 Oktober 2022
BPOM menyatakan selalu melakukan patroli siber karena maraknya penjualan produk obat yang tidak aman.
Baca SelengkapnyaBPOM Catat 133 Obat Sirup Tidak Mengandung EG dan DEG, Aman Sepanjang Sesuai Aturan
23 Oktober 2022
BPOM menduga cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol berasal dari empat bahan tambahan yang digunakan dalam obat sirup.
Baca SelengkapnyaBio Farma Targetkan Vaksin Indovac Lolos Izin BPOM September 2022
22 Agustus 2022
Bio Farma menargetkan vaksin Indovac memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan POM pada awal September 2022.
Baca SelengkapnyaPesan IDI dan BPOM dalam Memilih Kemasan Plastik Makanan
12 Agustus 2022
Masyarakat diminta memperhatikan label pada kemasan plastik makanan dan minuman sebagai investasi kesehatan untuk jangka panjang.
Baca SelengkapnyaTepis Isu MS Glow Produk Abal-Abal dan Repacking, Kosme: Tidak Benar
27 Maret 2022
Produk perawatan kulit MS Glow milik Crazy Rich Malang Gilang Widya Permana dan Shandy Purnamasari belakangan ini ramai dipertanyakan keasliannya.
Baca Selengkapnya