Beras Terindikasi Sintetis Ditemukan di Gunung Kidul  

Reporter

Minggu, 24 Mei 2015 22:00 WIB

Walikota Bekasi Rahmat Effendi menunjukkan contoh beras plastik oplosan usai menggelar jumpa pers di Kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat, 21 Mei 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Mengah Daerah Istimewa Yogyakarta menerima laporan dari beras yang terindikasi mengandung sintetis dari masyarakat di Kecamatan Rongkop, Gunung Kidul.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM DIY, Riyadi Ida Bagus, mengatakan tim dari pemerintah daerah ini telah mengecek beras yang diduga berbahan plastik di Gunung Kidul pada Sabtu, 23 Mei 2015 . Tim memeriksa sampel beras bermerk Matahari dan Raja Lele dari tampilan fisik beras. Petugas juga memasak beras untuk memastikan beras itu asli atau mengandung plastik. “Hasilnya beras itu asli,” kata Riyadi saat dihubungi, Ahad, 24 Mei 2015.

Riyadi meminta masyarakat tidak resah terhadap isu beredarnya beras plastik di Bekasi, Jawa Barat. Tapi, ia meminta masyarakat tetap waspada dan melaporkan ke aparat pemerintah bila menemukan beras yang mencurigakan. Tim Pemerintah akan terus memantau untuk memastikan tidak adanya beras plastik yang ada di daerah ini.

Mereka akan terus memantau sejumlah pasar tradisional, seperti pasar Beringharjo, Kranggan, dan Demangan. Tiga pasar ini secara rutin dipantau petugas untuk melihat perkembangan harga sejumlah komoditas, satu di antaraya beras. Di kabupaten dan kota, pemantauan juga dilakukan serentak. Guna memastikan keakuratan beras asli atau tidak, tim melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Riyadi mengatakan masyarakat bisa mengenali ciri fisik beras asli dan beras berbahan sintetis. Satu di antaranya adalah beras asli ketika dicuci airnya berwarna keruh. Sedangkan, beras sintetis bila dicuci air bekas cuciannya berwarna bening.

Sebelumnya, beredarnya beras plastik di Bekasi membuat konsumen was-was sehingga sebagain dari mereka memilih mendatangi petani secara langsung untuk memperoleh beras. Di Sleman misalnya, sejumlah orang beralih dari membeli beras di supermarket dan pasar ke petani organik.

Ketua Kelompok Tani Catur Sari Kabupaten Sleman, Johan Arifin, mengatakan permintaan beras organik melonjak ketika beras berbahan plastik beredar di Bekasi, Jawa Barat. Itu terjadi pada agen beras yang biasa mengambil beras produksi Kelompok Tani Catur Sari.

Johan menghitung setiap agen beras organik kini rata-rata melayani 150 hingga 250 kilogram beras per pekan. Sedangkan, kelompok tani Catur Sari setidaknya bisa menjual 6 ton beras organik setiap pekan. Sebelum beras plastik beredar, setiap agen beras hanya melayani 50 hingga 100 kilogram. “Masyarakat banyak yang takut dan pindah membeli beras organik,” kata Johan.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

3 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

4 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

9 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

9 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

9 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

11 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

12 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

16 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

18 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya