2014-2015, Grup Emirates Untung US$ 1,5 Miliar  

Reporter

Senin, 18 Mei 2015 17:16 WIB

Emirates dikenal sebagai maskapai bergaya mewah dan elegan. Seragam mereka terdiri dari setelan berwarna beige klasik dan kerudung putih. Emirates bahkan mengadakan pelatihan penampilan dan riasan bagi staf selama dua minggu. Rantsofasassystew.com

TEMPO.CO, Dubai - Maskapai penerbangan internasional milik pemerintah Dubai, Uni Emirat Arab, Grup Emirates, mengumumkan pada 2014-2015 perseroan mencetak laba sebesar 5,5 miliar dirham atau setara US$ 1,5 miliar. Laba itu meningkat 34 persen dibanding pencapaian grup pada 2013-2014.

"Perolehan laba perusahaan tahun ke-27 ini merupakan salah satu hasil dari performa terbaik kami yang mencerminkan kekuatan merek dan fondasi bisnis kami, yang juga merupakan bagian dari dedikasi dan talenta kami di lapangan," kata Chairman and Chief Executive Emirates Airline and Group Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Mei 2015.

Laporan keuangan tahun finansial yang berakhir pada 31 Maret 2015 itu diumumkan Grup Emirates pada 7 Mei 2015. Pendapatan kelompok usaha penerbangan sipil, kargo, dan layanan penerbangan tersebut pada 2014-2015 mencapai AED 96,5 miliar atau setara US$ 26,3 miliar, naik 10 persen dibanding pendapatan 2013-2014. Sedangkan neraca kas Grup Emirates menguat jadi AED 20 miliar atau setara US$ 5,5 miliar.

"Sepanjang tahun finansial 2014-2015, Grup Emirates secara kolektif telah menginvestasikan lebih dari AED 20,2 miliar atau setara US$ 5,5 miliar untuk peralatan dan armada baru, fasilitas modern, teknologi terkini, dan peningkatan mutu karyawan kami," ujar Ahmed.

Menurut Ahmed, fluktuasi harga minyak mentah dunia memberikan dampak penurunan biaya operasional pada pertengahan tahun kedua. Namun turunnya harga minyak mentah dunia itu tak berdampak pada keuntungan Grup Emirates karena dalam waktu bersamaan terjadi fluktuasi nilai tukar mata uang asing, wabah ebola, konflik di beberapa wilayah, dan perbaikan landasan selama 80 hari di Bandar Udara Internasional Dubai.

"Kami akan melanjutkan perjalanan kami yang stabil dan rasio pertumbuhan, bekerja lebih keras dalam memenuhi harapan pelanggan," tutur Ahmed.

Sejalan dengan peningkatan laba, Grup Emirates juga mengumumkan pembagian dividen sebesar AED 2,6 miliar atau setara US$ 700 juta kepada Investment Corporation of Dubai milik pemerintah Dubai selaku pemegang saham grup.

Adapun pada 2014-2015, Emirates mengangkut 49,3 juta penumpang, naik 11 persen dibanding capaian 2013-2014. Adapun tingkat keterisian tempat duduk mencapai 79,6 persen atau naik dibanding capaian sebelumnya yang hanya 79,4 persen.

KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

1 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

7 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

12 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

13 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

17 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

18 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

18 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

21 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

24 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

30 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya