TEMPO.CO, Jakarta - Hingga akhir 2015, perekonomian Indonesia diprediksi belum akan meningkat signifikan. Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan.
Mantan menteri perindustrian dan perdagangan era presiden Abdurrahman Wachid itu mengatakan bahwa melemahnya perekonomian Indonesia sudah terasa sejak 2012, yakni saat Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono memimpin.
“Sebenarnya ekonomi dari 2012 sudah melambat. Kami lihat (pertumbuhan ekonomi) sudah sampai 4,7 persen. Ini mungkin flat dan sedikit lagi naik bisa. Harapannya, pada ujung tahun ini, perekonomian bisa menjadi 5,2 persen,” ujarnya kepada wartawan seusai menjadi pembicara dalam Dialog Kebangsaan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Senin, 18 Mei 2015.
Bahkan Luhut telah memprediksi jauh-jauh hari. Pada kuartal pertama tahun ini, Luhut meramalkan pertumbuhan ekonomi kira-kira hanya akan sampai 4,8 persen. “Tapi kemudian menjadi 4,71 persen karena APBN baru cair minggu kedua bulan April. Nanti kita lihatlah kuartal kedua. Mestinya, sih, akan lebih baik,” tuturnya.
Menurut Luhut, banyak faktor yang menyebabkan perekonomian melambat. Hal itu dipicu penurunan berbagai harga komoditas pada 2011-2012, seperti kelapa sawit dan batu bara. Selain itu, keadaan ekonomi dunia yang tidak terlalu bagus turut berdampak pada perekonomian di Indonesia. “Sehingga pemerintah melakukan efisiensi di sana-sini dan percepatan, itu juga memerlukan waktu,” ucapnya.
Luhut menyatakan telah mewanti-wanti Joko Widodo soal itu. Ia mengatakan hasil dari berbagai kebijakan yang Presiden lakukan tidak bisa dirasakan dalam waktu dekat. “Dari awal saya sudah mengatakan paling tidak satu sampai satu setengah tahun baru kelihatan buahnya,” kata Luhut.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Berita terkait
Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati
23 hari lalu
Relawan Jokowi menilai silaturahmi dengan Megawati penting dan strategis dalam kerangka kebangsaan dan kenegaraan.
Baca SelengkapnyaRespons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati
26 hari lalu
Istana Kepresidenan menyatakan Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa saja, apalagi dengan tokoh-tokoh bangsa.
Baca SelengkapnyaIstana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh
28 hari lalu
Istana meminta maaf karena tak bisa mengakomodasi semua warga yang mengikuti acara open house Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex
38 hari lalu
Rumah dan istana Presiden Peru Dina Boluarte digerebek dalam penyelidikan terhadap kepemilikan jam tangan mewah Rolex.
Baca SelengkapnyaDeretan Kritik Kepada Rumah Menteri dan Istana Wapres di IKN
54 hari lalu
Bangunan baru di Istana Negara IKN seperti rumah menteri dan istana wakil presiden mendapat kritik. Berikut fakta-faktanya.
Baca SelengkapnyaGeng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince
9 Maret 2024
Geng-geng kriminal Haiti melancarkan serangan besar-besaran terhadap beberapa kantor pemerintah, termasuk Istana Kepresidenan
Baca SelengkapnyaJawab Isu Akan Mundur dari Kabinet, Menlu Retno Balik Tanya: Percaya Enggak?
6 Februari 2024
Menlu Retno Marsudi, yang sempat diisukan akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju, balik bertanya kepada wartawan yang mengkonfirmasi kabar tersebut
Baca SelengkapnyaPolisi Polandia Tangkap Mantan Mendagri yang Berlindung di Istana Kepresidenan
10 Januari 2024
Penangkapan mereka terjadi di tengah perselisihan antara Presiden Polandia Andrzej Duda dan pemerintahan baru Perdana Menteri Donald Tusk.
Baca SelengkapnyaJokowi Tinjau Progres Pembangunan Istana Kepresidenan di IKN
21 Desember 2023
Jokowi hari ini meninjau perkembangan pembangunan kompleks Istana Kepresidenan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaPemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras
24 Oktober 2023
Airlangga mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah paket kebijakan ekonomi
Baca Selengkapnya