Wapres Kalla Tawarkan Investasi pada Perusahaan Inggris

Reporter

Jumat, 15 Mei 2015 16:34 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menggelar pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Investasi di London, Inggris. Dok. Vishnu Juwono

TEMPO.CO, London - Dalam kunjungan kerjanya ke London Inggris, Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla berkesempatan mengadakan pertemuan tatap muka secara tertutup kepada beberapa pimpinan perusahaan Inggris terkemuka.

Perusahaan-perusahaan itu antara lain Jardine Matheson, Standard Chartered, dan Olam International yang bertempat di Asia House pada Kamis, 14 Mei 2015 pada pukul 12.00 hingga 13.00 siang.

Rombongan Wapres Kalla ini terdiri dari Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya Hamzah Thayeb, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Y. Limpo, Gubernur Sulawesi Tenggara H. Nur Alam, Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh, dan Wakil Gubernur Sumatra Barat Muslim Kasim. Sementara pimpinan perusahaan Inggris yang hadir dalam pertemuan tatap muka tertutup ini di antaranya Chairman Jardine Sir Henry Keswick, Direktur Jardine Lord Sasson, Chairman Standard Chartered Sir John Peace, President dan COO Olam International Amit Surit, Managing Director Olam International, Managing Director Olam International Gerard Manley, dan Direktur Olam Europe Tejinder Singh.

Setelah melakukan pertemuan tertutup dengan beberapa pimpinan perusahaan Inggris, Wapres menghadiri acara luncheon, dengan Asia House menjadi tuan rumahnya.

Sebelum acara makan siang dimulai, Menteri Perdagangan dan Investasi Inggris, Francis Maude, memberikan sambutanya atas kedatangan Wapres Kalla.

"Kami mengetahui bahwa Indonesia mempunyai agenda reformasi bidang ekonomi yang ambisius. Kami dari pemerintahaan Inggris dapat membantu dengan membagi pengalaman kami dalam melakukan reformasi ekonomi,” ujar Maude.

Setelah makan siang pada pukul 14.00 waktu setempat, Wapres Kalla berkesempatan memberikan paparan mengenai perkembangan muktahir perekonomian di Indonesia. JK menyampaikan hal ini kepada sekitar 50 yang kebanyakan merupakan pimpinan eksekutif dari perusahaan-perusahaan besar di Inggris yang tertarik berinvestasi di Indonesia, seperti Jardine, KPMG, Standard Chartered, Olam International, dan HSBC.

Dalam paparannya, JK menjelaskan Inggris merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia yang menduduki peringkat lima terbesar.

“Kami berharap Inggris dapat menambah investasi untuk bidang energy, minyak, energy, pertanian, manufaktur serta dibidang perdagangan,” ujar JK. Di depan para pimpinan perusahaan Inggris tersebut, JK juga mengakui bahwa bahwa pertumbuhan ekonom Indonesia tidak memenuhi target pemerintah, yakni 5,7 persen tapi baru bergerak hingga kini sebesar 4,7 persen yang diakibatkan oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina yang merupakan pasar komoditi utama Indonesia.

Namun, JK optimistis dengan potensi Indonesia karena jumlah kelas menengah Indonesia di masa depan.

“Jika jumlah kelas menengah lebih besar dua kali jumlah penduduk Malaysia yang 30 juta dan Singapura yang 5 juta, maka akan sangat menolong sekali pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang” kata JK.

Dalam sesi tanya jawab, salah seorang menanyakan tentang banyaknya investor asal Inggris tertarik untuk berinvestasi di sektor infrastruktur, seperti jalur kereta langsung airport ke Jakarta, bagaimana perkembangan terakhir tentang kesempatan investasi di Indonesia?

Menjawab pertanyaan ini, JK mengatakan dengan penduduk di Pulau Jawa sebanyak 160 juta maka kebutuhan akan transportasi umum sangat besar untuk menggantikan jalur kereta api yang sudah usang. Selain itu, beberapa investor dari Cina sedang mengerjakan proyek jalur kereta Jakarta-Bandung. Kemudian, Jepang yang mengerjakan proyek jalur kereta Jakarta-Surabaya.

“Tentu saja kami membuka peluang kerjasama misalnya Inggris bagus dalam sistem transportasi udara. Dengan Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng yang jalur penerbangannya ramai masih ada peluang di sana. Selain itu, juga kerja sama bisa dilakukan pada sistem transportasi perairan karena konektivitas perairan di Indonesia sangat penting," ungkap JK.

VISHNU YUWONO

Berita terkait

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

11 menit lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

12 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

13 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

15 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

16 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

17 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

27 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

27 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

27 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya