TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) bakal terjadi di perusahaan elektronik terbesar di Jepang, Sharp Corporation. Perusahaan yang terkenal dengan merek televisi layar datar Aquos ini akan merumahkan ribuan karyawannya. Kerugian yang mencapai miliaran dolar Amerika Serikat yang dialami Sharp menjadi pertimbangan perusahaan itu untuk memangkas jumlah karyawan secara besar-besaran.
Tahun lalu, Sharp mengumumkan kerugian hingga US$ 1,86 miliar atau sekitar Rp 24,3 triliun. Kerugian ini membuat Sharp harus melakukan efisiensi dengan memangkas 10 persen tenaga kerja atau sekitar 49 ribu karyawan secara global. Dari jumlah itu, sekitar 3.500 merupakan karyawan lokal.
Sharp terpaksa menjual sejumlah properti di markas Sharp di Osaka untuk mendapatkan suntikan dana segar. Perusahaan itu juga memangkas gaji karyawan semua level dan berencana mengurangi modal secara drastis. Semua itu dilakukan untuk menyelamatkan neraca keuangan yang memerah. Penjualan perusahaan tersebut turun 4,8 persen menjadi 2,78 triliun yen.
"Perusahaan kami dalam kondisi yang sangat sangat sulit," kata Presiden Sharp Kozo Takahasi kepada wartawan seperti dilansir dari Yahoo! Finance yang mengutip AFP, Kamis, 14 Mei 2015.
SETIAWAN ADIWIJAYA
Berita terkait
BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024
5 Februari 2024
BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity
Baca SelengkapnyaMengenal Apa Itu Performance Review, Tujuan, dan Tips Mempersiapkannya
2 Januari 2024
Performance review adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kinerja karyawan di suatu perusahaan. Ini tujuan dan tips mempersiapkannya.
Baca SelengkapnyaCheck Up Rutin Salah Satu Cara Investasi untuk Karyawan Perusahaan
19 Juni 2023
Kesehatan karyawan menjadi faktor penentu kemajuan suatu bisnis. Lakukan Medical Chek up rutin karyawan bisa menguntungkan perusahaan.
Baca SelengkapnyaIni Kunci BRI Cetak Laba Tinggi di Kuartal I 2023
8 Mei 2023
Kinerja perseroan semakin efisien dan berfokus pada segmen mikro.
Baca SelengkapnyaSeaBank Capai Kinerja Positif, Laba Meningkat Hingga 186 Persen
7 April 2023
Untuk pertama kalinya SeaBank berhasil membukukan laba sebelum pajak penghasilan.
Baca Selengkapnyabank bjb Catat Kinerja Solid sepanjang 2022
28 Februari 2023
Terdapat berbagai faktor yang membuat bank bjb bertumbuh kian kuat dan positif.
Baca SelengkapnyaTujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023
12 Februari 2023
Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaProdusen Sepatu Nike Fokus Pulihkan Kinerja Perusahaan usai Berhentikan 297 Karyawan
3 Juli 2022
Produsen sepatu merek Nike tengah fokus memulihkan kinerja perusahaan pasca-pemberhentian 297 karyawan masa percobaan.
Baca SelengkapnyaUMKM Mulai Pulih, BRI Catat Laba Rp.12,22 Triliun
26 April 2022
Kondisi UMKM yang mulai pulih mendorong penyaluran kredit BRI tumbuh.
Baca SelengkapnyaASN Kemnaker Siap Terapkan Core Values BerAKHLAK
14 September 2021
Cara berpikir yang harus dilakukan seluruh pegawai Kemnaker adalah bagaimana dapat melakukan kinerja dengan baik dan belajar dengan keras.
Baca Selengkapnya