Bubar 12 Mei, Ini Rekomendasi Tim Anti Mafia Migas

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 11 Mei 2015 04:05 WIB

Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri usai memberi keterangan pers dalam pengumuman Tim Reformasi Tata Kelola Migas di Kementerian ESDM, Jakarta, 16 November 2014. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO , Padang: Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri mengatakan, akan menyerahkan rekomendasi ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Selasa 12 Mei 2015.

"Kami akan laporkan kinerja selama ini. Sekaligus perpisahan," kata Faisal saat berada di Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat 8 Mei 2015.

Faisal mengatakan akan menyerahkan rekomendasi itu secara terbuka. "Tak akan ada kita tutup-tutupi nantinya," ujarnya.

Menurut Faisal, ada beberapa rekomendasi di antaranya perbaikan tata kelola sektor hulu. "Selama ini kita tidak tahu harga yang ditetapkan pemerintah itu pakai formula apa. Kan kami yang mendobrak itu, sehingga semua orang tahu harga minyak itu berapa. Formulanya ada," ujarnya.

Kemudian, tim juga memberikan rekomendasi perbaikan di sektor hilir, seperti penghapusan bahan bakar minyak Ron 88 (Premium) yang dianggap sebagai sarang mafia. "Dan itu terbukti," kata Faisal.

Faisal menambahkan tim juga merekomendasikan pembubaran Petral. Presiden juga telah memberikan instruksi lugas untuk bubarkan Petral, Pertamina Energy Service Pte.Ltd (PES) yang berbasis di Singapura, dan Zambesi Investement Limited yang berbasid di Hong Kong.

Zambesi tak banyak diurusi Pertamina karena tak banyak kegiatan. Tidak memberikan sumbangsih laba kepada Pertamina.

Dalam blog, faisalbasri01.wordpress.com itu, Faisal menjelaskan, pembubaran Petral sepatutnya menjadi momentum pembenahan mendasar sektor hilir Pertamina, khususnya yang berkaitan dengan perdagangan internasional. "Pandangan awam saya, kalau Petral dibubarkan, Pertamina akan beruntung," ujarnya.

Menurut Faisal, Petral sebagai induk perusahaan mencatatkan laba sehingga harus membayar pajak kepada pemerintah administratif Hong Kong. Kalau Petral segera dibubarkan dan kedua anak perusahaan Petral langsung diambil alih Pertamina, maka laba PES yang selama ini dikonsolidasikan ke Petral akan masuk sebagai penerimaan pajak Pemerintah Indonesia.

"Bagaimana dengan Zambesi? Karena tidak ada kegiatan usaha yang berarti, Zambesi pun seharusnya dibubarkan bersamaan dengan pembubaran Petral," ujarnya.

Faisal menambahkan jika PES pun bisa dibubarkan maka tamatlah sejarah kelam kongkalikong PES dengan mafia migas. Lalu, Pertamina bisa membentuk perusahaan dagang baru yang diarahkan sebagai perusahaan dagang profesional berskala internasional berbasis di Singapura. Perusahaan dagang baru ini lebih ramping dari PES dan berkonsentrasi mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjadi international oil trading company yang mumpuni untuk menopang bisnis Pertamina.

ANDRI EL FARUQI


Berita terkait

Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

18 hari lalu

Terkini Bisnis: Ekonom Sepakat dengan Kritik Faisal Basri terhadap Menteri yang Bersaksi di Sidang MK, Puncak Arus Balik Lebaran

Yusuf Wibisono turut mengkritik menteri Muhadjir Effendy yang mengklaim tidak ada pengaruh bansos terhadap perolehan suara Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

18 hari lalu

Ekonom Dukung Kritik Faisal Basri terhadap 3 Menteri yang Bersaksi soal Politisasi Bansos di MK

Yusuf Wibisono menilai pendapat ketiga menteri di hadapan majelis hakim MK mengecewakan publik.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

20 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

20 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

4 Pernyataan Faisal Basri Saat Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Termasuk Politik Gentong Babi ala Jokowi

30 hari lalu

4 Pernyataan Faisal Basri Saat Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Termasuk Politik Gentong Babi ala Jokowi

Ekonom senior UI Faisal Basri jadi ahli dalam sidang sengketa Pilpres di MK. Setidaknya ada 4 poin yang ia tegaska,. termasuk politik gentong babi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri di Sidang Sengketa Pilpres: Dari Pork Barrel hingga Sebut Sederet Nama Menteri Jokowi

33 hari lalu

Faisal Basri di Sidang Sengketa Pilpres: Dari Pork Barrel hingga Sebut Sederet Nama Menteri Jokowi

Faisal Basri mengatakan politik gentong babi di Indonesia lewat program bansos. Ekonom senior UI itu juga menyebut sederet nama menteri Jokowi.

Baca Selengkapnya

Di Sidang MK, Faisal Basri Sebut BLT El Nino Diperpanjang Hanya untuk Kepentingan Elektoral

33 hari lalu

Di Sidang MK, Faisal Basri Sebut BLT El Nino Diperpanjang Hanya untuk Kepentingan Elektoral

Ekonom senior UI Faisal Basri mengungkapkan alasan bantuan langsung tunai atau BLT El Nino diperpanjang dalam sidang sengketa Pilpres di MK.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Impor 3 Juta Ton Beras untuk Antisipasi Pilpres Putaran Kedua

33 hari lalu

Faisal Basri Sebut Impor 3 Juta Ton Beras untuk Antisipasi Pilpres Putaran Kedua

Ekonom senior UI Faisal Basri menyoroti impor beras dan kaitannya dengan Pilpres dalam sidang di Mahkamah Konstitusi hari ini.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Soroti Politik Gentong Babi di Sidang Sengketa Pilpres

33 hari lalu

Faisal Basri Soroti Politik Gentong Babi di Sidang Sengketa Pilpres

Faisal Basri menyebut politik gentong babi di Indonesia, berbeda dengan di Amerika. Di Indonesia lewat program bansos.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri hingga Mantan Dirjen Otonomi Daerah Djohermansyah Jadi Saksi Ahli Kubu Anies di Sidang MK

33 hari lalu

Faisal Basri hingga Mantan Dirjen Otonomi Daerah Djohermansyah Jadi Saksi Ahli Kubu Anies di Sidang MK

MK memeriksa saksi dan ahli yang diajukan oleh kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam sidang sengketa Pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya