Ini Alasan Pemerintah Pertimbangkan Impor Beras

Reporter

Sabtu, 9 Mei 2015 05:40 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menteri BUMN, Rini M. Soemarno, Menko Perekonomian, Sofyan Djalil dan Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel saat blusukan ke gudang Badan Urusan Logistik di Kelapa Gading, Jakarta, 25 Februari 2015. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah tak bisa menjamin takkan mengimpor beras. Musababnya pengendalian inflasi akibat kurangnya pasokan beras nantinya lebih diutamakan.

"Kami lihat hingga akhir Juni," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, di kantornya, Jumat, 8 Mei 2015.

Menurut Sofyan, Badan Urusan Logistik (Bulog) masih akan berupaya menyerap beras 25-30 ribu ton di Mei dengan stok sementara 1.3 juta ton.

Ia menambahkan, suplai hasil panen dua bulan ke belakang sedikit meleset. Akibatnya, harga gabah dipasaran cukup tinggi. Namun, Sofyan menjamin Bulog akan membeli beras berapa pun harganya meskipun harganya akan turun nanti.

"Yang penting kita jaga inflasi meskipun harus impor jika stok kurang nantinya," katanya. Untuk sementara cadangan beras nasional Bulog cukup untuk empat bulan ke depan.

Pemerintah cukup optimistis Bulog akan mampu menyerap banyak beras ke depannya. Musababnya, pernyataan pemerintah ihwal impor beras akan membuat para spekulan berfikir kembali untuk menahan berasnya.

Selain untuk cadangan beras nasional, pemerintah juga akan memperbaiki kualitas beras baru untuk raskin. "Sekarang beras masih susah dan mahal, karena itu keputusan impor kami lihat capaian Bulog di akhir Juni nanti," kata Sofyan.

Sugiyono, ekonom Institute For Development Of Economics And Finance mengatakan pemerintah boleh mengimpor beras jikalau stok beras yang ada tak mencukupi untuk kebutuhan nasional. Hal tersebut juga disebutkan di dalam undang-undang negara.

"Mau bagaimana pun, pemerintah harus menyediakan dana kepada Bulog untuk memenuhi penyerapan pasokan nasional," katanya.

Menurut dia, alasan tak ada dana, menjadi alasan klasik dalam menyerap beras di pasaran. Untuk itu, sudah seharusnya pemerintah memberi perhatian khusus kepada alokasi dana bagi Bulog. "Menurut saya tak ada yang namanya mafia beras, kalau Bulog bisa menyerap beras dengan baik," kata dia.

ANDI RUSLI


Berita terkait

Ribuan Ton Sitaan Kasus Beras Maknyuss dan Cap Jago Akan Dilelang

28 April 2018

Ribuan Ton Sitaan Kasus Beras Maknyuss dan Cap Jago Akan Dilelang

PT Indo Beras Unggul, produsen beras Maknyuss dan Cap Jago terjerat kasus produksi beras tak sesuai kemasan oleh Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI.

Baca Selengkapnya

Bulog Prediksi Beras Impor Tiba Hingga Pekan Depan

14 Februari 2018

Bulog Prediksi Beras Impor Tiba Hingga Pekan Depan

Perum Bulog memperkirakan Beras impor asal Vietnam dan Thailand akan tiba di Indonesia hingga pekan depan.

Baca Selengkapnya

Wapres: Impor Beras Lindungi Petani Daerah dari Lonjakan Harga

15 Januari 2018

Wapres: Impor Beras Lindungi Petani Daerah dari Lonjakan Harga

Pemerintah mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton.

Baca Selengkapnya

Impor Beras, Ini Alasan Mendag Pilih Kerjasama dengan PPI

13 Januari 2018

Impor Beras, Ini Alasan Mendag Pilih Kerjasama dengan PPI

Kemendag menunjuk langsung PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang merupakan BUMN untuk melakukan impor beras.

Baca Selengkapnya

Mendag: Beras Impor Masuk Pasar Antara Januari dan Februari

13 Januari 2018

Mendag: Beras Impor Masuk Pasar Antara Januari dan Februari

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan beras impor masuk pasar antara Januari dan Februari.

Baca Selengkapnya

Darmin Nasution Sebut Dua Alasan Mengapa Harus Impor Beras

13 Januari 2018

Darmin Nasution Sebut Dua Alasan Mengapa Harus Impor Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan alasan pemerintah harus menerbitkan impor beras khusus sebanyak 500 ribu ton.

Baca Selengkapnya

JK Usul Impor Beras, Mentan Yakin Stok Padi Pulih Januari

9 Januari 2018

JK Usul Impor Beras, Mentan Yakin Stok Padi Pulih Januari

Stok beras diperkirakan akan kembali pulih pada Januari.

Baca Selengkapnya

Ekspor Beras Perdana ke Malaysia, Menteri Pertanian Kirim 25 Ton

21 Oktober 2017

Ekspor Beras Perdana ke Malaysia, Menteri Pertanian Kirim 25 Ton

Menteri Pertanian Amran Sulaiman melepas 25 ton beras ke Malaysia.

Baca Selengkapnya

Menteri Enggar Tak Kuasa Larang Impor Singkong

27 Mei 2017

Menteri Enggar Tak Kuasa Larang Impor Singkong

Total impor singkong per Januari hingga April 2017 mencapai 1.234 ton.

Baca Selengkapnya

Indonesia Tak Impor Beras, Negara Lain Kelabakan

26 Maret 2017

Indonesia Tak Impor Beras, Negara Lain Kelabakan

FAO mengapresiasi langkah Indonesia yang bisa memenuhi kebutuhan berasnya.

Baca Selengkapnya