Bukan Money Game, Pengelola MMM Minta Tak Diintervensi  

Reporter

Jumat, 8 Mei 2015 15:36 WIB

Otoritas Jasa Keuangan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Surabaya -- Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) Indonesia mendesak agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak mengintervensi komunitasnya. Firdaus Bawazir, top leader MMM Indonesia, mengklaim MMM bukan lembaga keuangan dan hanya sebatas komunitas.

Firdaus keberatan dengan intervensi pemerintah yang memblokir situs MMM. Menurut dia, MMM bukan perusahaan bisnis money game yang mengumpulkan uang dari nasabahnya.

“Kami meminta hak jawab kepada OJK bahwa situs kami diaktifkan kembali,” katanya kepada wartawan saat menggelar konferensi pers, Jumat, 8 Mei 2015.

Firdaus berkata pihaknya murni membantu manusia. Saat ditanya kenapa dalam iklan MMM menyebutkan bunga 30 persen, Firdaus berdalih itu hanya upaya untuk menggaet banyak anggota agar bergabung ke dalam komunitasnya.

Ketua Dewan Pengurus Pusat Forum Komunitas Mavrodian Indonesia (DPP FKMI) M. Syafieq mengatakan komunitas yang didirikan Sergei Mavrodi di Rusia itu murni komunitas membantu manusia. Dia menyebut bunga 30 persen itu diistilahkan sebagai reward atas bantuan yang diberikan anggota ke anggota lainnya.

“Misalnya saja Budi membantu Ani Rp 1 juta. Di bulan berikutnya Budi akan mendapatkan uang Rp 1,3 juta rupiah karena sudah tercatat dalam sistem kami yang berpusat di Rusia,” ujarnya.

Syafiq mengatakan sistem itu telah diatur oleh Sergi Mavrodi sebagai pemilik utama MMM. Reward yang diberikan MMM kepada nasabah adalah hasil dari kecanggihan sistem algoritma. “Kalau ada virus (penyelewengan), maka MMM akan restart (collapse).”

Syafiq mengklaim pihaknya saat ini memiliki sedikitnya 6 juta anggota di seluruh Indonesia. Setiap anggota bisa menyumbangkan anggaran, mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 100 juta per bulan. Semakin sering menyetorkan uang, maka nasabah akan semakin cepat untung.

Dia tidak bisa menjawab berapa perputaran uang dalam MMM Indonesia setiap bulannya. Namun dia mengklaim bahwa MMM adalah komunitas transparan atas bantuan yang disetorkan nasabah.

Kepala OJK Regional III Surabaya Sukamto kepada Tempo mengatakan pihaknya selama ini tidak memiliki otoritas untuk melarang kegiatan MMM. Namun dia mengimbau agar masyarakat tidak tergiur dengan bisnis money game yang menawarkan bunga besar dalam waktu singkat.

Sukamto juga membeberkan bahwa sampai saat ini pihaknya tidak pernah melakukan komunikasi dengan MMM maupun multi level marketing (MLM) yang ada di Surabaya. “Intinya kami mengedukasi masyarakat agar tidak terjerumus. Mana ada dalam sebulan dapat bunga 30 persen?” katanya.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

9 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

15 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

2 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya