Pelemahan Rupiah dan Akuisisi Axis, Laba XL Tergerus

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 7 Mei 2015 12:54 WIB

Dian Siswarini, CEO XL. dok.TEMPO/ Nickmatulhuda

TEMPO.CO, Jakarta - Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) PT XL Axiata Tbk turun 15 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 1,9 triliun dengan marjin EBITDA sebesar 34 persen.

Menurut Presiden Direktur/CEO XL Dian Siswarini, penurunan EBITDA ini merupakan dampak adanya integrasi dengan Axis, yang proses akuisisinya telah selesai dilakukan pada 19 Maret 2014 yang lalu.

“Di kuartal I 2014 dampak tersebut belum terlihat sepenuhnya,” kata Dian dalam siaran pers, Rabu, 6 Mei 2015.

Selain itu, ujar Dian, kerugian selama kuartal I 2015 sebesar Rp 758 miliar merupakan dampak dari melemahnya rupiah.”Tanpa memperhitungkan dampak dari transaksi Forex yang belum direalisasikan serta hasil pajak, maka XL hanya mencatat kerugian sebesar Rp 79 miliar,” ujar dia.

Sementara itu, total utang mengalami peningkatan menjadi Rp 30,2 triliun dari Rp 28,4 triliun pada akhir kuartal IV 2014, sehingga utang bersih/EBITDA sedikit berkurang dari sebelumnya 2,9 kali menjadi 2,8 kali.

Selama kuartal I 2015, XL meraih pendapatan sebesar Rp 5,5 triliun dengan tingkat pertumbuhan yang relatif datar dibandingkan dengan periode tahun lalu, menyusul dilakukannya penjualan dan penyewaan kembali 3.500 menara pada akhir 2014.

Pendapatan dari layanan seluler tumbuh 3 persen dari tahun lalu, sementara layanan data terus mengalami pertumbuhan sebesar 29 persen dibanding tahun lalu. Pendapatan layanan data memberikan kontribusi sebesar 32 persen terhadap total pemakaian pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 26 persen.

Dian menjelaskan pertumbuhan layanan data yang signifikan itu didorong oleh meningkatnya lalu lintas (traffic) penggunaan data serta penetrasi penggunaan smartphone. “Kami fokus menyediakan layanan Internet agar lebih terjangkau, sehingga dapat meningkatkan trafik penggunaan data sebesar 92 persen dibandingkan dengan tahun lalu,” ujar Dian.

Selain itu, perseroan juga terus menawarkan beragam layanan Internet yang di-bundling dengan telepon seluler dengan harga terjangkau. Saat ini jumlah pengguna smartphone XL telah mencapai 17,2 juta pelanggan dengan tingkat penetrasi sebesar 33 persen selama kuartal I tahun ini.

XL juga telah membelanjakan Rp 769 milliar belanja modal untuk memperluas infrastruktur layanan data dan layanan mobile dengan sumber dana berasal dari internal.

GRACE S GANDHI


Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

11 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

11 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

13 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

13 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

13 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

14 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Sambut Piala Dunia U-17, XL Axiata Perkuat Jaringan Telekomunikasi dan Data di 4 Kota

4 November 2023

Sambut Piala Dunia U-17, XL Axiata Perkuat Jaringan Telekomunikasi dan Data di 4 Kota

PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melakukan penambahan kapasitas serta pengerahan mobile BTS (base transceiver station) menyambut Piala Dunia U-17.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya