BKPM Incar Investasi Hijau Rp 1.300 Triliun  

Reporter

Senin, 27 April 2015 14:16 WIB

Presiden Joko Widodo mendengarkan paparan dari Kepala BKPM, Franky Sibarani saat berkunjung ke ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di Gedung BKPM, Jakarta, 26 Januari 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencanangkan masa transisi industri konvensional menjadi industri ramah lingkungan. Pada 2020, BKPM mengharapkan pelaku industri yang sudah ada dan pelaku industri yang akan menanamkan modalnya sudah mengedepankan konsep industri hijau.

"Kami targetkan realisasi investasi hijau pada 2019 mencapai US$ 100 miliar (Rp 1.300 triliun) dan siap memberikan insentif finansial yang diperlukan dan kemudahan perizinan," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani di Jakarta, Senin, 27 April 2015.

Menurut Franky, nantinya para investor harus mengedepankan material ramah lingkungan dan energi terbarukan. Maksudnya adalah material dan limbah yang kandungan pencemaran lingkungannya minim.

Franky menambahkan, ada tujuh sektor industri yang bisa ditawarkan. Sektor tersebut adalah pertanian dan kehutanan, perikanan, energi geotermal, industri produk ramah lingkungan, pembangkit listrik, energi terbarukan, serta pengolahan sampah dan limbah. Franky juga melihat dua sektor potensial, seperti transportasi dan infrastruktur.

Menurut Franky, target peralihan dapat tercapai dan menguntungkan dari sisi bisnis. Pada 2010-2014, tujuh sektor tersebut telah mencatatkan realisasi US$ 40 miliar atau sekitar Rp 520 triliun dengan pertumbuhan rata-rata 20 persen per tahun.

Di tempat yang sama, Sekretaris Muda PBB Gina Khazar mengapresiasi pemerintah yang peduli membuat biofuel dari campuran solar dengan minyak sawit. "Sebuah langkah yang bagus dan mengedepankan pengurangan emisi gas rumah kaca," ucapnya.

Menurut Gina, Indonesia adalah pasar yang sangat potensial untuk mendukung industri hijau. Hutan dan sumber daya alam Indonesia sangat banyak dan tak terbatas.

Namun, tutur dia, transisi ke arah industri hijau sangat sulit untuk dicapai, bahkan oleh negara-negara maju. "Persoalannya ada di antara profit dan makna industri hijau tersebut," kata Gina.

ANDI RUSLI

Berita terkait

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

2 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

3 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

4 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

4 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya