Eurofighter Tawarkan Perakitan Typhoon di Indonesia

Reporter

Rabu, 15 April 2015 12:38 WIB

Eurofighter Typhoon terbang di Berlin Air Show 2014. Pesawat bersayap delta dengan sepasang canard di depan ini mampu melakukan gerakan membelok dengan sudut serang atau angle of attack yang jauh lebih impresif dibanding jet tempur lainnya. Sean Gallup/Getty Images

TEMPO.CO, Bandung - Perwakilan perusahaan konsorsium Eropa pembuat pesawat tempur, Eurofighter, mengunjungi Indonesia sejak kemarin, Selasa, 14 April 2015. Eurofighter pun sengaja memajang replika pesawat tempur andalan mereka, Typhoon, di salah satu hanggar PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Bandung. Mereka mempromosikan Eurofighter Typhoon sebagai pesawat tempur pengganti F-5 Tiger milik TNI AU yang akan dipensiunkan.

Head of Industrial Offset Eurofighter Martin Elbourne menjanjikan program alih teknologi ke Indonesia jika membeli Typhoon. "Kami tawarkan perakitan akhir Typhoon dikerjakan di Indonesia, di PT DI," kata Martin kepada wartawan hari ini, Rabu, 15 April 2015, di Bandung, Jawa Barat.

Bahkan Martin berani menyebut Indonesia akan jadi tempat kelima produksi Typhoon setelah keempat konsorsium Eropa, yakni Inggris, Jerman, Spanyol, dan Italia. Sesuai rencana, Eurofighter akan memulai transfer teknologi pembuatan pesawat tempur dengan PT DI.

Eurofighter, kata Martin, akan mengajak para insinyur serta mekanik PT DI belajar dan berlatih pembuatan pesawat tempur Typhoon di Spanyol. Para tenaga ahli PT DI tersebut akan tinggal sementara di Spanyol selama 2-3 tahun.

"Jika selesai, para teknisi PT DI akan pulang ke Bandung untuk memulai produksi Typhoon," kata Martin. Kemudian, secara bertahap, fasilitas produksi Typhoon akan dikirim ke hanggar PT DI. Jika sudah bisa memproduksi Typhoon, PT DI akan memprioritaskan pemesanan pemerintah Indonesia. Setelah itu, PT DI diperbolehkan mengekspor Typhoon ke negara lain.

Martin pun yakin alih teknologi tersebut mampu membantu Indonesia dalam memulai proyek pesawat tempur KFX/IFX bersama Korea Selatan. Menurut dia, hasil kerja sama dengan Eurofighter bisa menjadi nilai tawar bagi Indonesia dalam memulai proyek KFX/IFX. Sebab, sampai saat ini Indonesia belum punya kemampuan memproduksi pesawat tempur.

Saat ini kandidat pengganti F-5 Tiger Indonesia semakin ramai. Selain Eurofighter Typhoon, ada sejumlah pabrikan pesawat tempur lain yang menawarkan diri. Mereka adalah Saab JAS Gripen, Dassault Rafale, Sukhoi SU-35, dan F-16 block 60. TNI Angkatan Udara sendiri menginginkan pengganti F-5 Tiger adalah Sukhoi SU-35 dan F-16 block 60.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

9 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

18 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

23 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

5 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

5 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

13 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya