Dolar Dihajar Aksi Ambil Untung, Peluang untuk Rupiah  

Reporter

Rabu, 1 April 2015 08:44 WIB

Ilustrasi Dolar. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang dolar cenderung bergerak negatif terhadap mayoritas kurs regional setelah dolar indeks turun ke level 97,8. Aksi ambil untung dilakukan investor menyusul pernyataan terbaru Gubernur Bank Sentral Amerika (The Fed) Janet Yellen yang menyebabkan greenback mengalami tekanan signifikan.

Dalam penutupan pasar uang, Senin, 31 Maret 2015, meski sempat menyentuh level 13.090 per dolar, rupiah berhasil naik tipis 1,1 poin (0,01 persen) ke level 13.073,9 per dolar. Yen meningkat 0,03 persen menjadi 120,03 per dolar AS, sedangkan ringgit menguat 0,2 persen ke level 3,7035 per dolar AS.

Di San Fransisco, Janet Yellen memastikan suku bunga The Fed bakal naik pada tahun ini. Yellen menyatakan The Fed tidak bakal mempercepat jadwal pengetatan moneternya tersebut.

Ekonom dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, mengatakan pelemahan dolar terjadi akibat aksi profit taking. Mereka yang mengetahui kepastian kenaikan Fed Rate pada tahun ini akhirnya tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk merealisasi keuntungan.

Meski demikian, dolar tetap menyimpan potensi untuk berbalik arah. Sebab, dengan kepastian kenaikan suku bunga tersebut, dolar masih menjadi pilihan investasi yang paling aman (safe haven).

Apalagi dengan ketegangan yang tengah terjadi di Yaman, investor enggan menanggung risiko. Terus berlanjutnya aksi militer yang dilancarkan pemerintah Arab Saudi mendorong peningkatan potensi risiko investasi. “Ketegangan militer di Yaman menguntungkan posisi dolar,” ucap Rangga.

Inflasi pada Maret 2015, yang diprediksi berada pada level 0,2-0,3 persen, berpeluang menjadi sentimen positif rupiah. Sebab, inflasi yang dinilai relatif baik tersebut menjaga optimisme investor terhadap laju perekonomian Indonesia. Pada April, nilai tukar rupiah diperkirakan masih bergerak pada level 13.000–13.100 per dolar AS.

MEGEL JEKSON

Berita terkait

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

17 jam lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

2 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

4 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

4 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

5 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

5 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

5 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

10 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

10 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

11 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya