Ini Promosi Jokowi ke Investor Jepang  

Reporter

Selasa, 24 Maret 2015 15:17 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo berjanji akan menindaklanjuti keluhan investor Jepang yang melakukan investasi di Indonesia. Presiden Jokowi dalam “Collective Courtesy call” serta forum bisnis dengan para pengusaha Jepang dan kepala lembaga pemerintahan negara itu di Hotel New Otani Tokyo, Selasa, mengatakan keluhan para pengusaha Jepang bisa disampaikan kepadanya atau para menteri yang turut dalam kunjungan kenegaraan di Jepang pada 22-25 Maret.

"Keluhan yang disampaikan, baik mengenai infrastruktur, pembebasan lahan, perizinan, fiskal, subsidi BBM, sudah kita tanggapi dan banyak yang kita perbaiki," kata Jokowi di Tokyo, Selasa, 24 Maret 2015.

Jokowi mengatakan pengalihan subsidi BBM sudah dilakukan di Indonesia sejak akhir tahun lalu, sehingga ruang fiskal jauh lebih baik. Selain itu, PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Atap) sudah dibuka dan pembebasan lahan masih dalam proses agar lebih sederhana dan cepat. "Infrastruktur akan mulai kita perbaiki tahun ini," katanya.

Kemudahan itu dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah Indonesia untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia. Jokowi mencontohkan, sebagai salah satu bentuk nyata upaya pemerintah dalam mendorong penyelesaian suatu proyek yang mangkrak atau terbengkalai adalah proyek power plant di Batang yang terhenti selama empat tahun.

"Misalnya, pembebasan lahan proyek power plant di Batang sudah bisa diselesaikan dan moga-moga bulan depan sudah bisa dimulai," ujarnya.

Selain itu, keluhan tentang izin tinggal dari para pengusaha Jepang di Indonesia, yang mensyaratkan tenaga ahli Jepang yang akan tinggal di Indonesia harus berijazah S-1, menurut Presiden, akan diselesaikan setelah kembali dari Jepang.

Pada pertemuan itu, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Ketua BKPM Franky Sibarani, dan Ketua Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto.

"Collective Courtesy Call" itu dihadiri asosiasi bisnis dan lembaga pemerintah Jepang, yakni Japinda, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Keidanren, Kadin Jepang, Jetro, Friendship Exchange Council, dan chairman atau pimpinan dari sejumlah perusahaan besar di Jepang.

Sejumlah pengusaha yang bergabung dalam pertemuan itu di antaranya CEO Hitachi, Daihatsu Motor Corp, IHI Corp, Inpex, Itochu, J-Power, JX Nippon Oil and Energy, Marubeni, Nikkei Inc, Sumitomo Corp, Ajinomoto, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Honda, JFE Steel, J-Trust, Mitsubishi Corp, NEC, Panasonic Corp, SMBC, dan Sojitz.

Pertemuan itu merupakan rangkaian acara dalam kunjungan kenegaraan Presiden ke Jepang pada 22-25 Maret 2015.

ANTARA


Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

1 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

2 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

3 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

4 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

8 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

9 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

10 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

10 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

15 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya