Rupiah Lemah, Pengrajin Tempe Resah

Reporter

Minggu, 15 Maret 2015 04:48 WIB

Pekerja mencuci kedelai di pabrik tempe di Kampung Rawa, Jakarta, Selasa (10/9). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO ,YOGYAKARTA – Ketua Koperasi Perajin Tahu dan Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Gunungkidul, Tri Harjono, mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan subsidi harga kepada petani kedelai. Usulan ini dilontarkan menyusul pelemahan rupiah hingga ke level 13 ribu per dolar Amerika Serikat.



Dengan pengucuran subsidi harga, harga jual kedelai lokal tak anjlok lebih dalam. “Sehingga petani kedelai tak rugi dan takut menanam lagi," kata Harjono kepada Tempo, kemarin.



Menurut dia, jika harga kedelai anjlok ke level Rp 7.500 per kilogram, pemerintah bisa memberikan subsidi sebesar Rp 1.500 per kilogram. “Harga jual kedelai lokal ke pembeli tetap Rp 7.500,” ujarnya. Jika kebijakan ini diberlakukan, petani akan kembali antusias menanam kedelai.



Saat ini, dengan posisi rupiah 13 ribu per dolar AS, petani dan perajin kedelai tak berdaya. Sebab, sampai kini, para perajin tahu-tempe masih mengandalkan kedelai impor akibat terbatasnya pasokan dalam negeri. “Apalagi jika harga kedelai impor lebih murah daripada kedelai lokal, dipastikan kedelai lokal bakal keok karena tak laku,” kata Harjono.



Kepala Dinas Pertanian Gunungkidul Azman Latief menyatakan pemerintah sedang menggencarkan program bantuan untuk mendongkrak harga tiga komoditas, yakni padi, jagung, dan kedelai. "Dalam situasi saat ini, kami upayakan serapan kedelai lokal maksimal dan mendistribusikan bantuan program swasembada,” ujarnya.



Advertising
Advertising

Keresahan yang sama dirasakan perajin tahu-tempe yang mengandalkan kedelai impor. Pedagang tempe di Pasar Bantul, Yogyakarta, Pujiati, mengatakan harga kedelai naik dari Rp 7.500 menjadi Rp 9.500 per kilogram sejak lima hari lalu. Kenaikan harga kedelai impor itu membuat para perajin tempe mengurangi takaran bahan baku untuk membuat tempe. "Ukuran tempe menjadi lebih kecil. Bobotnya dikurangi," kata dia.



Perajin tempe di Dusun Mandingan, Bantul, Sri Susanti, mengatakan belum berani menaikkan harga jual tempe sejak harga kedelai melonjak. Hingga kini, dia mengandalkan persediaan bahan baku kedelai yang dibeli dari pedagang di Pasar Niten, Bantul. Stok kedelai di rumahnya sebanyak 2 ton. "Kami berharap harga dolar tidak terus naik supaya harga kedelai impor normal.”



Kepala Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Yogyakarta, Riyadi Ida Bagus, mengatakan pelemahan rupiah tak menguntungkan iklim usaha dalam jangka panjang. Mereka yang terkena imbas adalah kelompok usaha yang memanfaatkan bahan baku hasil impor, seperti perajin tempe. “Berat bagi perajin tempe karena mereka harus menekan biaya produksi," kata dia.



PRIBADI WICAKSANA | SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Ketahui 4 Manfaat dari Unsur Isoflavon dalam Kedelai

20 Januari 2023

Ketahui 4 Manfaat dari Unsur Isoflavon dalam Kedelai

Dikutip dari Healthline, kacang kedelai mengandung banyak nutrisi seperti protein, serta, karbohidrat, lemak, serta vitamin dan mineral.

Baca Selengkapnya

Kedelai Impor vs Kedelai Lokal, Mana yang Terbaik Buat Tahu dan Tempe?

19 Januari 2023

Kedelai Impor vs Kedelai Lokal, Mana yang Terbaik Buat Tahu dan Tempe?

Menurut Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syarifuddin, kedelai lokal sebenarnya bisa untuk produksi tahu dan tempe, dan kualitasnya tidak kalah kedelai impor

Baca Selengkapnya

Tidak Hanya Tahu dan Tempe, Berikut Makanan Berbahan Utama Kedelai

19 Januari 2023

Tidak Hanya Tahu dan Tempe, Berikut Makanan Berbahan Utama Kedelai

Kedelai termasuk sumber protein yang berasal dari spesies kacang-kacangan dari Asia Timur.

Baca Selengkapnya

Indonesia Masih Bergantung Impor Kedelai Dari Amerika, Ini Penyebabnya

12 Januari 2023

Indonesia Masih Bergantung Impor Kedelai Dari Amerika, Ini Penyebabnya

Indonesia masih sangat bergantung dengan kedelai impor dari Amerika sebab produksi dari dalam negeri masih sangat kurang

Baca Selengkapnya

Harga Telur Meroket, Apa Sumber Protein Selain Telur?

11 Juni 2022

Harga Telur Meroket, Apa Sumber Protein Selain Telur?

Harga telur terus naik, bagaimana memenuhi kecukupan protein selain dari telur? 5 Jenis makanan ini puny akandungan protein tinggi pula.

Baca Selengkapnya

Tempe di Sejumlah Pasar di Tangerang Ludes dalam 3 Jam

24 Februari 2022

Tempe di Sejumlah Pasar di Tangerang Ludes dalam 3 Jam

Meski harga naik dan ukuran tempe diperkecil, para pembeli saling berebut dan memborongnya di lapak Samsudin di Pasar Kemis Baru, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Produsen Sempat Mogok, Harga Tahu dan Tempe di Pasar Slipi Normal

24 Februari 2022

Produsen Sempat Mogok, Harga Tahu dan Tempe di Pasar Slipi Normal

Sejumlah pedagang tahu dan tempe di Pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat tidak menaikkan harga jual meski produsen sempat mogok produksi

Baca Selengkapnya

Harga Kedelai Semakin Tinggi, Produsen Tahu Tempe di Depok Kompak Mogok 3 Hari

21 Februari 2022

Harga Kedelai Semakin Tinggi, Produsen Tahu Tempe di Depok Kompak Mogok 3 Hari

Produsen tahu tempe di Depok ikut mogok kerja karena harga kedelai impor yang naik.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Produsen Tahu dan Tempe Mogok 3 Hari, Anies Teken Perda APBD DKI

21 Februari 2022

Top 3 Metro: Produsen Tahu dan Tempe Mogok 3 Hari, Anies Teken Perda APBD DKI

Produsen tahu dan tempe Jabodetabek mulai hari ini mogok produksi selama 3 hari menuntut pemerintah subsidi harga kedelai impor.

Baca Selengkapnya

Mogok Produksi Tiga Hari, Paguyuban Sweeping Produsen Tahu dan Tempe

21 Februari 2022

Mogok Produksi Tiga Hari, Paguyuban Sweeping Produsen Tahu dan Tempe

Para produsen tempe sweeping pengrajin yang masih membuat tahu dan tempe menjelang mogok produksi untuk memprotes kenaikan harga kedelai.

Baca Selengkapnya