Hari Ini, Air Asia Serahkan Temuan Uang Korban ke Ahli Waris

Reporter

Selasa, 3 Maret 2015 02:00 WIB

Seorang prajurit TNI mengabadikan dirinya didepan puing ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang tiba di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah, 11 Januari 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Basarnas menemukan sejumlah uang dalam tiga paket milik penumpang Air Asia QZ8501 dalam puing main body pesawat. Tim Basarnas menyerahkan tiga paket tersebut kepada Presiden Direktur Air Asia Sunu Widyatmoko.

Sunu berencana menyerahkan paket tersebut langsung kepada keluarga korban di Surabaya. "Akan kami serahkan besok pagi kepada keluarga," katanya saat ditemui di atas kapal Basarnas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 2 Maret 2015.

Ketiga paket tersebut lengkap bersama identitas korban, yakni Yuni Indah dari Ponorogo, Inda Diani Abraham dari Surabaya, dan Herumanto Tanus dari Surabaya. Selanjutnya, manajeman Air Asia akan memberikan paket milik korban pesawat QZ8501 kepada ahli waris.

Project Manager Basarnas untuk penyelaman laut dalam, Untung, mengatakan uang yang ditemukan dalam kondisi masih bagus, seperti baru diambil dari bank. Meski dalam kondisi basah, uang tersebut tersimpan rapi di dalam bungkus yang lengkap dengan identitas pemiliknya.

"Kami berusaha memberikan apa yang sudah kami temukan karena kami di lapangan untuk keluarga (korban)," katanya.

Kepala Basarnas Soelistyo memastikan paket milik korban tersebut tidak berkurang sejak ditemukan oleh tim. Tim SAR Gabungan, kata dia, mempunyai kode etik dilarang keras mengambil barang milik korban. "Tim tidak mungkin mengambil barang korban, itu adalah pantangan berat bagi seorang rescuer," katanya.

ALI HIDAYAT

Berita terkait

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

4 jam lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

6 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

10 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

11 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

15 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

16 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

17 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

19 hari lalu

Air Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024

Air Asia mengangkut lebih dari 310 ribu penumpang selama arus mudik Lebaran 2024 atau 3-18 April 2024 dengan lebih dari 2.000 penerbangan.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

20 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

22 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya