Tambang Grasberg atau Freeport di Papua, Indonesia. Lubang raksasa ini mulai digali tahun 1973, merupakan penghasil emas terbesar dan penghasil tembaga nomor tiga terbesar di dunia. OLIVIA RONDONUWU/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sejak awal pemerintah meminta PT Freeport Indonesia membangun smelter di wilayah Papua. Apalagi, kata Kalla, rencana pembangunan smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur, baru sebatas kesepakatan persoalan lahan.
"Belum dibangun, hanya MoU tanah," katanya di kompeks Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 30 Januari 2015. (Baca: Izin Ekspor Freeport Diperpanjang)
Kendati pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian diwacanakan di Gresik, Kalla berharap realisasinya berada di Papua. "Agar efisien juga," katanya. (Baca: Orang BIN Jadi Presiden Direktur Freeport Indonesia)
Kalla tak menampik pembangunan smelter di Papua membutuhkan infrastruktur pendukung. Salah satunya pasokan listrik. "Cuma di Papua itu listrik yang harus dibangun dulu."
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said bisa memahami aspirasi masyarakat Papua yang menginginkan smelter Freeport berada di Papua. Tujuannya, menumbuhkan industri turunan. Untuk itu, Kementerian Energi berkoordinasi dengan pemerintah daerah di Papua. "Tapi tantangannya adalah infrastruktur yang belum cukup," katanya, Kamis, 29 Januari 2015.