Pekerja menata tabung gas 3kg yang baru datang di agen gas kawasan Mampang, Jakarta, 15 Januari 2015. Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang menuturkan 20 persen pengguna elpiji 12 kg beralih ke tabung gas melon karena harga yang cukup jauh menjadi penyebabnya. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tengah mengkaji rencana kenaikan harga elpiji bersubsidi sebesar Rp 1.000 per kilogram. Kenaikan harga elpiji tiga kilogram ini diusulkan PT Pertamina (Persero) lantaran biaya operasional dan distribusi terus melonjak, seiring dengan laju inflasi. (Baca: Agen Naikkan Elpiji 12 Kg, Pemda Bisa Beri Sanksi)
"Saat ini kenaikan sedang dikaji. Mudah-mudahan Februari nanti sudah ada keputusan," ungkap Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral I Gede Nyoman Wiratmadja Selasa, 27 Januari 2015.
Nyoman mengungkapkan, jika kenaikan harga elpiji bersubsidi ini tidak dimungkinkan, maka beban subsisi pemerintah bakal membengkak. "Bisa bertambah Rp 2 triliun," katanya. Saat ini, kebutuhan gas elpiji sebesar 5,6 juta ton per tahun. (Baca: Pangkalan Dilarang Menerima Penukaran Elpiji 12 Kg)
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan kenaikan harga ini juga dimaksudkan agar perbedaan harga gas melon dengan elpiji 12 kg tidak terlalu tinggi. Saat ini, perbedaan harga gas 3 kilogram dan 12 kilogram yang begitu menjulang, telah memicu migrasi konsumsi besar-besaran ke gas subsidi.
Bambang mengatakan, jika usulan diterima, bakal ada margin hingga 2 persen dari penjualan gas elpiji 3 kg. Margin, kata dia, juga akan berlaku ke penyalur gas elpiji dari perusahaan minyak pelat merah ini. (Baca: Harga Elpiji 12 Kg Naik, Elpiji 3 Kg Kosong)
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.