Seorang teknisi memeriksa mesin pesawat AirAsia Aibus A320 di Bandara Narita, Tokyo, Jepang, pada Juni 2012. Kiyoshi Ota/Bloomberg via Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Erin Crocker, 36 tahun, menuntut maskapai penerbangan Air Asia setelah tertimpa seorang pramugarinya. Peristiwa itu mengakibatkan cedera pada bagian kaki Crocker.
Kejadian itu berlangsung saat Crocker pulang dari liburan keluarga di Thailand pada 4 April 2014. Dikutip dari The Herald Sun, pesawat dengan tujuan Melbourne, Australia tersebut mengalami guncangan keras dan Crocker terlempar ke lantai.
Pramugari yang berada di lokasi kehilangan keseimbangan lalu terjatuh menimpa Crocker pada kaki kanannya. Wanita yang berprofesi sebagai perawat ini mengalami cedera serius dan harus dioperasi. (Baca: Asuransi AirAsia, Begini Hasil Hitungan Pakar)
Ia mengalami retak pada persendian, ligamen sobek, dan trombosis pembuluh darah bagian dalam. Crocker yang merupakan warga negara Australia, terpaksa harus cuti dari pekerjaannya selama berminggu-minggu. (Baca: Keluarga Jadi Korban AirAsia, Ibu Tak Diberi Tahu)
Atas kejadian ini, Crocker menuntut pertanggungjawaban Air Asia untuk penderitaan yang dialaminya, kehilangan kebahagiaan hidup, serta biaya pengobatan dan pendapatan yang hilang. Ia dikabarkan telah menolak "tawaran damai" dari maskapai ini.
"Sangat disayangkan kami harus mengambil jalan hukum di pengadilan. Tetapi apa yang ditawarkan Air Asia tak sebanding dengan seluruh kerugian yang dialami klien kami," kata pengacara Crocker, Nancy Yonan.
Awalnya, menurut dia, Crocker tak berniat melanjutkan perjuangannya karena kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 pada 28 Desember 2014. Dia khawatir akan mengambil uang dari para korban.
Namun, setelah mendengar kerugian korban ditalangi asuransi, Crocker berubah pikiran. "Sekarang ia bertekad untuk berjuang," kata Yonan. Pihak Air Asia belum memberikan tanggapan atas kejadian ini.