Dari kiri: Rini Soemarno (Menteri BUMN), Dwi Sutjipto (Direktur Utama Pertamina), dan Sudirman Said ( Menteri ESDM). TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menyatakan belum ada keputusan mengenai pengambilalihan aset kilang milik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Termasuk usulan agar PT Pertamina (Persero) untuk mengakuisisi perusahaan itu pun belum disepakati.
"Enggak, kalau dari Pertamina terus terang enggak," kata Rini usai rapat koordinasi di gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa, 13 Januari 2015 malam. Menurut dia, opsi pengambilalihan oleh Pertamina adalah solusi yang tidak akan diambil dalam waktu dekat ini. (Kilang TPPI Akan Tutup, 700 Karyawan Resah)
Rini menuturkan, Pertamina saat ini mempertimbangkan untuk tidak segera mengakuisisi TPPI. Alasannya, Pertamina melihat nilai aset perusahaan tersebut saat ini sangat rendah, sementara utangnya sangat besar.
Ia justru mendorong agar pengambilalihan aset TPPI ini dilakukan oleh PT Perusahaan Pengelola Aset. "Ini lebih dalam posisi PPA karena waktu itu dia yang mengambil ini sehubungan dengan aset jaminan yang terakhir," ujarnya. (Karyawan TPPI Tuban Akan Lapor KPK dan DPR)
Berpendapat senada, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto tak menunjukkan lampu hijau untuk mengakuisisi TPPI. "Kalau perusahaan utangnya banyak bagaimana," ujarnya di tempat yang sama. Menurut dia, perusahaan akan memikirkan solusi lain termasuk syarat-syarat unttuk mengambil alih TPPI. "Nanti kita lihat."
Tim Reformasi Tata Kelola Migas telah merekomendasikan kepada pemerintah agar Pertamina bisa mengakuisisi kilang milik TPPI. Akuisisi kilang TPPI dapat menambah produksi bensin dengan angka oktan (researches octane number/RON) 92 sebesar 45 ribu barel per hari.