Jokowi: Negara ASEAN Takut pada Indonesia  

Reporter

Senin, 12 Januari 2015 13:29 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Bandung - Presiden Joko Widodo meminta para pengusaha Indonesia tak khawatir menghadapi persaingan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA. Menurut dia, Indonesia unggul dari segi populasi. (Baca: Hadapi MEA, Pengusaha Wanita Solo Andalkan Kuliner)

"Semua masih menerka dan khawatir kejadiannya seperti apa, semua khawatir. Tapi, setelah saya bertemu dengan pemimpin negara ASEAN lain, mereka semua juga takut. Pengusaha jangan takut, karena mereka juga takut," ujar Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional HIPMI di Bandung, Senin, 12 Januari 2015. (Baca: MEA, Vietnam Pesaing Berat di Industri Farmasi)

Negara-negara ASEAN, tutur Jokowi, menilai Indonesia memiliki potensi pasar besar karena populasinya tinggi. Dia mengatakan jumlah penduduk Indonesia mencapai 250 juta, jauh lebih besar ketimbang Thailand yang hanya 70 juta jiwa atau Malaysia dengan 24 juta jiwa.

"Begitu dibuka, mereka membayangkan bakal diserbu para pengusaha Indonesia yang jumlahnya banyak sekali. Bayangkan, kita menyerbu mereka, apalagi yang menyerbu para pengusaha muda," ujar Jokowi.

Jokowi menuturkan yang terpenting dalam menghadapi MEA adalah kesiapan pengusaha Indonesia. Pengusaha lokal juga harus memastikan agar peluang di dalam negeri tidak diambil pengusaha asing. "Kalau yang di dalam negeri sudah diamankan, kita harus langsung menyerbu negara lain," katanya.

Pagi ini, Presiden membuka Munas XV HIPMI. Jokowi didampingi Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

ANANDA TERESIA



Berita Terpopuler:
Jonan Anulir Sanksi Maskapai, 'Siapa Yang Bodoh'
Menteri Jonan Anulir Sanksi Maskapai Penerbangan
Jonan Anulir Sanksi Maskapai, Aneh Bin Ajaib
Anulir Sanksi Maskapai, Menteri Jonan 'Dikerjai'?

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

5 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

6 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

6 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

8 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

8 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

10 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

14 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

15 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

16 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya