TEMPO Interaktif, Medan:PT Toba Pulp Lestari Tbk. masih menderita kerugian US$ 1 juta pada 2004. Karena itu, manajemen memutuskan tidak membagikan dividen pada tahun ini.Direktur Keuangan Toba Pulp Loh Wing Yip menyatakan, perseroan berhasil menggaet laba kotor sebesar US$ 14,2 juta pada tahun buku 2004. Tapi setelah dikurangi biaya penjualan dan administrasi, perusahaan produsen bubur kertas itu menderita rugi bersih US$ 1 juta. "Karena itu kami memutuskan untuk tidak membagi deviden tahun buku 2004," kata Loh, usai Rapat Umum Pemegang Saham Toba Pulp di Medan, Rabu (29/6).Sesungguhnya pencapaian ini, kata dia, jauh meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Loh menuturkan, pada 2003 perseroan mencatat kerugian US$ 13 juta. Di sisi lain, Toba Pulp baru kembali beroperasi pada Maret 2003, diikuti produksi komersial pada Mei tahun yang sama. "Rugi usaha itu wajar karena masih dalam proses konsolidasi," kata Direktur Umum Toba Pulp Juanda Panjaitan. Manajemen optimis, produksi dapat ditingkatkan tahun ini dengan menganggarkan belanja barang-barang modal (CAPEX) sebesar US$ 15 juta. "Itu ditujukan untuk riset dan pengembangan produk," kata Loh. Selanjutnya, pada lima tahun mendatang diharapkan perseroan sudah dapat membagikan dividen kepada pemegang saham.Komposisi kepemilikan salah satu unit usaha Raja Garuda Mas Grup itu adalah, Stearn Capital 45 persen, Gold forest 13 persen, Allemby 9 persen, dan sisanya sebesar 33 persen dimiliki publik. Tito Sianipar