TEMPO.CO, Jakarta - Laju pergerakan nilai tukar mata uang rupiah diprediksi melemah hari ini, Rabu, 10 Desember 2014. Analis senior LBP Enterprise, Lucky Bayu Purnomo, mengatakan hal itu disebabkan belum adanya sentimen baru pada perdagangan mata uang rupiah yang menyebabkan investor menghindari pasar uang dan memilih capital market.
"Apalagi? BI Rate sudah diumumkan, laporan neraca perdagang juga sudah disampaikan," katanya saat dihubungi, Rabu, 10 Desember 2014. Laporan neraca perdagangan, kata dia, malah menekan rupiah karena menunjukkan sinyal negatif dari kenaikan uang luar negeri yang naik 11 persen menjadi US$ 300 miliar.
Dia mengatakan pelaku pasar masih menilai capital market lebih menarik dibandingkan money market. Alasannya pada capital market, para pelaku pasar masih mengharapkan sentimen positif pemerintahan baru. Menurut dia, kondisi rupiah belum dapat dikatakan stabil sebelum berada di harga Rp 12.000.
Angka tersebut dianggap Lucky di posisi ideal karena waktu Joko Widodo dilantik nilai tukar rupiah berada di level Rp 12.000. "Ada harapan pasar di (angka) sana. Angka itu muara seluruh aksi jual-beli."
Sementara itu dia menuturkan, tren kurs dolar masih menguat terhadap mata uang Asia lainnya juga membuat rupiah melemah. Dia membenarkan turunnya harga minyak dunia dan melambatnya ekonomi Cina mendorong investor global cenderung menghindari risiko dan beralih ke dolar AS.
ALI HIDAYAT
Berita lain:
Akhirnya Ical Mendukung Perpu Pilkada Langsung
Jokowi Tak Disambut Siswa di Yogyakarta
Gubernur FPI Akhirnya Punya Kantor, Dimana?
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan
3 jam lalu
IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan
1 hari lalu
IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit
2 hari lalu
IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.
Baca SelengkapnyaIHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global
2 hari lalu
IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
6 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
9 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
12 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
14 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
15 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
15 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya