Agus Marto Yakin Ekononomi Tumbuh 5,8 Persen  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 9 Desember 2014 04:08 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo mengatakan ekonomi Indonesia tahun 2015 diperkirakan tumbuh antara 5,4 sampai 5,8 persen. Dengan syarat program reformasi struktural harus dijalankan lebih kuat. (Bank Dunia: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menurun)

"Indonesia juga harus memperkuat fundamental ekonomi agar tidak mengalami tekanan akibat penguatan ekonomi di Amerika," kata Agus, usai serah terima jabatan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, di Hotel Grand Clarion, Senin, 8 Desember 2014.

Agus mengatakan fundamental ekonomi ini tercermin dari inflasi yang terkendali dan transaksi berjalan tidak menunjukkan kelemahan. Untuk Indonesia, langkah perbaikan ini sudah mulai terlihat, tapi tingkat defisit transaksi berjalan di tahun 2014 masih di kisaran 3 persen dari GDP. (Kadin: Pertumbuhan Ekonomi Bisa 7 Persen)

Bahkan di kuartal 2 tahun 2015, defisit masih meningkat 4 persen dari GDP. Sehingga Indonesia perlu memberikan dukungan pada kegiatan ekspor dan mencegah impor yang tidak perlu. "Khususnya impor yang sifatnya konsumtif," katanya.

Secara umum, kata Agus, apabila reformasi struktural bisa terus dijalankan, maka Indonesia tidak perlu mengalami kondisi pelemahan nilai tukar ataupun peningkatan tingkat suku bunga. Kami berharap ekonomi Amerika membaik agar harga komoditi tidak turun. Sehingga berdampak kepada kondisi Indonesia yang lebih baik. "Jika reformasi struktural berjalan lebih kuat, saya optimis ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 5,8 persen," kata Agus. (Ekonomi Indonesia Menapaki Jalan Bergelombang)

Dia mengatakan Bank Indonesia memang menaikkan suku bunga acuan, tapi tidak menaikkan tingkat bunga deposit facility. Pesannya adalah agar perbankan tidak menyimpan dana di bank sentral. Kondisi ini akan menjaga perbankan tetap liquid. "Kami sudah berkomunikasi bahwa Indonesia perlu mempersiapkan diri untuk kondisi yang lebih menantang, sehingga perlu menaikkan suku bunga," kata Agus.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu'mang mengatakan Sulawesi Selatan sudah berusaha agar terus menekan inflasi. Caranya dengan membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di seluruh kabupaten dan kota. "Sehingga inflasi Sulawesi Selatan selalu di bawah nasional," kata Agus.

Dia mengatakan Sulawesi Selatan juga terus menjaga transaksi berjalan sehingga pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8,23 persen selama tahun 2014. Tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5 persen. "Ini semua berkat kerja sama lembaga keuangan dan pemerintahan dalam menjaga hubungan baik di Sulawesi Selatan," kata Agus.

Menurut Agus, tantangan yang harus dihadapi pada tahun depan adalah masuknya era masyarakat ekonomi Asean. Sehingga dibutuhkan tenaga yang terampil. Karena tahun depan semua produk barang dan jasa sudah bebas masuk. "Hanya daerah yang siap yang bisa bersaing dengan negara lain," kata Agus.

MUHAMMAD YUNUS

Baca berita lainnya:
Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung

Christine Hakim: Ibarat di Film, Ahok Peran Utama

Golkar Hengkang dari Koalisi Prabowo

Munas Golkar di Ancol, Kubu Ical: Hentikan!

Faisal Basri Segera 'Telanjangi' Petral

Berita terkait

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

3 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

12 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

16 jam lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

22 jam lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

1 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

1 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

1 hari lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

2 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya