Pedagang Pilih Tak Naikkan Harga Daging Sapi  

Reporter

Rabu, 19 November 2014 06:41 WIB

Ilustrasi daging sapi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Paguyuban pedagang daging sapi di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, menyatakan tak berencana ikut menaikkan harga dagangannya menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

"Kalau kami ikut naikkan, pasti makin banyak yang beli daging ayam," kata Edi Santoso, pengurus paguyuban tersebut, kepada Tempo, Selasa, 18 November 2014.

Edi menggambarkan, minat dan daya beli masyarakat terhadap daging ayam dan daging sapi masih sangat timpang. Sebanyak 80 persen pembeli daging memilih ayam, sisanya, 20 persen, adalah pembeli daging sapi. (Baca: Ekonom UGM: Alasan Kenaikan Harga BBM Mengada-ada)

"Kalau sudah timpang seperti itu, jika daging sapi tetap naik, pembeli cuma mau balungan-nya (tulang) saja, untuk pemberi aroma makanan, misalnya," ujarnya. Saat ini harga jual daging sapi di Beringharjo masih di bawah Rp 100 ribu per kilogram. "Sekitar Rp 95-98 ribu per kilo mentok."

Dengan harga yang tak diubah sejak Idul Adha lalu itu pun pedagang merasa daya beli masyarakat masih belum stabil. Hal ini terjadi sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan membatasi impor daging awal tahun lalu. (Baca: Mengapa Harga BBM Hanya Naik Rp 2.000?)

"Daya beli masih turun 25-30 persen, jadi kami pikir-pikir lagi kalau mau naik sekarang, bisa jadi 50 persen malah turunnya kalau nekat menaikkan," ujarnya.

Pedagang hanya berharap daya beli masyarakat terhadap daging sapi saat ini tak banyak berubah pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Daya beli masyarakat stabil asalkan stok daging di daerah stabil. (Baca: Subsidi BBM ke Sektor Produktif, Ekonom UGM: Bohong)

"Jangan sampai terjadi kelangkaan daging saja, yang memicu harga daging naik," katanya. Kelangkaan daging di suatu daerah bisa dipicu oleh sejumlah faktor. Misalnya, melonjaknya permintaan akibat di daerah lain terjadi kelangkaan. "Terutama kelangkaan di kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, itu bisa berimbas ke daerah, karena akan banyak yang memborong dari sini."

Para pedagang, lanjut Edi, saat ini hanya bisa pasrah ketika harga kulakan sapi dari peternak sudah naik. Jumlah kenaikan harga dari peternak Rp 500 ribu-1 juta per sapi. "Karena kebanyakan peternak di DIY juga mulai ambil dari daerah lain," katanya.

Sukino, peternak dan penjual sapi asal Gunungkidul, mengaku sering mengambil sapi dari luar, seperti Wonogiri (Jawa Tengah) dan Pacitan (Jawa Timur). "Karena harganya lebih murah dan daging lebih banyak," katanya.




PRIBADI WICAKSONO

Berita Lain
Beda Jokowi dan SBY dalam Umumkan Kenaikan BBM
Di Negara Ini Harga BBM Turun Tapi Tetap Mahal
BEM Indonesia Akan Turunkan Jokowi
Harga BBM Naik, JK Hubungi Ical dan SBY

Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

46 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

29 November 2022

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya