TEMPO.CO, Semarang - PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah menertibkan aset-aset Perseroan berupa rumah dinas. Menurut Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, saat ini ada sekitar 16 ribu rumah milik Perseroan yang tersebar di Sumatera dan Jawa. (Baca: Dahlan: Aset BUMN Nganggur Capai Rp 2500 Triliun)
"Dari jumlah itu, 5 ribu di antaranya tidak kami kuasai," katanya dalam kunjungan kerja ke Stasiun Tawang, Semarang, Rabu, 12 November 2014.
Sebelumnya, kata Edi, ada 7.500 rumah yang tidak dikuasai PT KAI. Padahal aset-aset tersebut penting untuk pengembangan pendapatan Perseroan. PT KAI tercatat sebagai perusahaan negara yang paling banyak memilki aset berupa rumah. (Baca: Aset Tak Jelas BUMN Capai Rp 50 Triliun)
Namun, kata Edi, penertiban aset tersebut tidak dilakukan dengan cara pengusiran. Dia mengatakan penghuni bisa tetap menempati rumah, asalkan mengikuti aturan. "Bayar. Kalau tidak mau bayar, jangan ditempati," ujar Edi.
Menurut Edi, pengusiran akan dilakukan terhadap warga yang menempati aset tertentu. Misalnya, aset yang lokasinya akan digunakan sebagai jalur kereta baru. Selain itu, Perseroan akan menertibkan aset yang termasuk cagar budaya, seperti yang ada di Kota Semarang. "Karena itu bernilai sejarah tinggi," katanya.
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen
2 hari lalu
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen
EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.