Menteri Energi Prioritaskan Kebijakan yang Mandek

Senin, 27 Oktober 2014 19:02 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyatakan dalam jangka pendek dirinya akan memprioritaskan untuk menangani keputusan-keputusan yang tertunda. "Saya akan identifikasikan keputusan-keputusan yang tertunda. Keputusan-keputusan itu yang akan saya ambil," kata Sudirman kepada wartawan di gedung auditorium Kementerian Energi, Senin, 27 Oktober 2014.

Program kerja jangka pendek yang harus segera dilaksanakan, menurut dia, terdiri atas sejumlah masalah di sektor energi, kelistrikan, dan pertambangan. Mantan Direktur Utama PT Pindad ini membantah akan berfokus pada salah satu sektor saja. (Baca: Latar Belakang Menteri Jokowi dari Parpol dan Profesional.)

Sudirman mengatakan sektor-sektor tersebut sudah memiliki program kerja masing-masing yang harus dituntaskan. Selain itu, sudah ada penjaga gawang dari sektor tersebut, yakni para pejabat eselon I. "Tentu saya tidak bekerja sendiri. Beliau-beliau di belakang saya ini akan jadi pengelola di sektor masing-masing," katanya menunjuk para direktur jenderal yang duduk di belakangnya.

Namun, ketika ditanya perihal program prioritas dalam kurun waktu 100 hari ke depan, Sudirman enggan menjawab. Menurut Sudirman, program-program kerja tersebut akan diidentifikasi terlebih dulu. (Baca: 3 Dirut BUMN Jadi Menteri, Dahlan: Sangat Pantas)

Sebelumnya, Wakil Menteri Energi di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Susilo Siswoutomo, telah memaparkan sejumlah pekerjaan rumah yang wajib dilanjutkan oleh menteri yang baru. Di bidang migas, misalnya, pemerintah yang baru harus melaksanakan catur dharma energi, di antaranya menggeber eksplorasi dan produksi migas. Kemudian mengurangi impor BBM dan konsumsi BBM.

"Selanjutnya mengembangkan secara masif energi baru terbarukan untuk membantu penyediaan listrik dan konservasi energi," ujar Susilo, Senin pekan lalu. Pada bidang kelistrikan, tantangan terberat adalah menyediakan pembangkit-pembangkit baru. “Indonesia membutuhkan 6.000 megawatt (MW) hingga 10 ribu MW tambahan pembangkit setiap tahun hingga 2025.”

Pada bidang mineral dan batu bara, pemerintah yang baru harus melanjutkan kegiatan renegosiasi kontrak karya dan perjanjian kerja pengusahaan pertambangan batu bara. "Harus selesai amendemen semua kontrak, melanjutkan pembangunan hilirisasi, dan membuat mining policy," kata Susilo. (Baca: Pemegang Saham Newmont Gugat UU Minerba)

Pada bidang energi baru dan terbarukan, menurut Susilo, Jokowi-Kalla harus meningkatkan pemanfaatan biodiesel. Penggunaan CPO juga didorong untuk mengembangkan pembangkit listrik di daerah terpencil. "Selain itu, pembangunan kilang juga prioritas, harus jadi."

AYU PRIMA SANDI

Berita terpopuler:
Berapa Skor Kabinet Jokowi Menurut Kadin?
Ekonom: Menko Perekonomian, Segera Ajukan RAPBN-P 2015
Pemerintah Klaim Capai Swasembada Sapi Jantan

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

13 hari lalu

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

Setelah semua proses pilpres 2024 dan sidang sengketa di MK berakhir, kata dia, penting bagi para tokoh bangsa untuk berkumpul guna merumuskan solusi.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

16 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

55 hari lalu

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

TImnas Amin menyinggung masalah-masalah yang terjadi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Semua Cara Perlu Dilakukan untuk Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

55 hari lalu

Sudirman Said: Semua Cara Perlu Dilakukan untuk Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Cara konvensional maupun cara baru bisa dilakukan untuk mengungkap dugaan kecurangan pemilu 2024 menurut Sudirman Said.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus Golkar soal Isu Prabowo-Gibran Siapkan Skenario Rangkul Hampir Semua Partai

3 Maret 2024

Kata Politikus Golkar soal Isu Prabowo-Gibran Siapkan Skenario Rangkul Hampir Semua Partai

Politikus Golkar Erwin Aksa mengomentari pernyataan Sudirman Said, soal ada skenario untuk menggabungkan banyak partai politik ke dalam pemerintahan

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Kritik Jokowi, Sudirman Said: Suara Mereka Murni untuk Selamatkan Bangsa

7 Februari 2024

Guru Besar Kritik Jokowi, Sudirman Said: Suara Mereka Murni untuk Selamatkan Bangsa

Sudirman Said merespons munculnya ancaman kepada sejumlah rektor dan guru besar setelah melayangkan petisi kepada Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Alumni Unej Serukan Gerakan Pemurnian Nasional

5 Februari 2024

Alumni Unej Serukan Gerakan Pemurnian Nasional

Forum Alumni Universitas Jember (Unej) untuk Perubahan mengkritik keberpihakan penyelenggara negara dalam pemilihan presiden.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Anies Baswedan Kuasai Semua Isu Debat Terakhir

4 Februari 2024

Sudirman Said: Anies Baswedan Kuasai Semua Isu Debat Terakhir

Executive Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said menyebut Anies Baswedan sudah sangat menguasai tema debat capes terakhir.

Baca Selengkapnya