Ekonomi Kreatif Tak Terpengaruh Perubahan Kementerian

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 27 Oktober 2014 16:53 WIB

Peserta parade memeriahkan pawai Kemilau Nusantara oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar bersama Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di sepanjang jalanan Dipenogoro Bandung, Sabtu (12/10) malam. Acara ini merupakan salah satu ajang silaturahmi budaya, sekaligus sebagai sarana promosi wisata dan budaya. ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penghapusan kementerian yang membawahi bidang perekonomian kreatif tidak membuat pemangku kepentingan terkait di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta gusar. Alasannya, perekonomian di DIY lebih banyak ditopang oleh perekonomian kreatif dan usaha kecil-menengah ketimbang perindustrian.

"Ada atau enggak ada menteri ekonomi kreatif, ekonomi DIY harus tetap tumbuh," kata Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X saat ditemui di Kepatihan Yogyakarta, Senin, 27 Oktober 2014.

Menurut Sultan, DIY tetap harus berusaha menjalankan roda perekonomian walau ada perubahan kabinet. "Bukan karena ekonomi (kreatif) tidak menjadi fokus (pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla). Yang penting tetap kerja, gitu saja," kata Sultan.

Dalam kabinet Susilo Bambang Yudhoyono, ada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dipimpin Mari Elka Pangestu. Namun kementerian ini tak ada dalam kabinet Jokowi. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Gonang Djuliastono, berharap industri kreatif tidak terpengaruh perubahan tersebut. "Tetap saja jalan meski enggak ada yang menaungi secara khusus. Karena jasa industri kreatif nilainya enggak ada standardisasi," kata Gonang.

Dia mencontohkan ekonomi kreatif seni lukis. Seseorang tak bisa memberikan harga Rp 1-2 juta atas sebuah lukisan untuk sekadar mengganti biaya kanvas dan cat minyak. "Tapi orang senang dengan lukisan itu, dijual dengan harga seenaknya, dan laku," kata Gonang.

Ihwal adanya kemungkinan pelaku ekonomi kreatif terganjal pemberian bantuan dana dari pemerintah, Gonang mengatakan, tidak ada kekhawatiran hingga sejauh itu. Sebab, pendanaan masih bisa diajukan dan pemerintah diyakini akan memberikan melalui pos lain. "Harapannya, soal ekonomi kreatif ada di dalam program kementerian, meski porsinya sedikit," kata Gonang.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita lain:
Daftar Lengkap Menteri Kabinet Kerja Jokowi
Pengamat Sesalkan Jokowi Pilih Ryamizard
Tujuh Pertanyaan Ibas kepada Jokowi

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

16 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

56 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya