Faktor Penghambat Swasembada Sapi di Indonesia  

Reporter

Senin, 27 Oktober 2014 10:49 WIB

Peternakan sapi. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan salah satu cara untuk mencapai swasembada daging sapi adalah meningkatkan populasi sapi. Populasi sapi bisa dikerek dengan melestarikan sapi betina produktif. Sayangnya penyembelihan sapi betina produktif masih marak di sejumlah daerah.

"Mahalnya harga daging membuat beberapa pihak tetap menyembelih sapi betina produktif, padahal ini dilarang," katanya kepada Tempo di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Senin, 20 Oktober 2014. (Baca: KPK: Ada Indikasi Mafia Sapi di NTT)

Larangan penyembelihan baru diikuti oleh dua provinsi, yaitu Jawa Timur dan Bengkulu. Kedua pemerintah daerah tersebut menerbitkan peraturan daerah yang melarang keras penyembelihan sapi betina produktif. "Sanksinya pidana," kata Syukur. Syukur memuji Wali Kota dan Bupati Malang yang berkomitmen kuat menekan angka penyembelihan sapi betina. "Di Kota dan Kabupaten Malang, penyembelihan sapi betina nol." (Lihat: Pemerintah Klaim Capai Swasembada Sapi Jantan)

Adapun dua provinsi, yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, sedang memproses penerbitan peraturan daerah yang melarang penyembelihan sapi betina. NTB dan NTT merupakan provinsi di luar Jawa yang menjadi sentra peternakan sapi.

Syukur mengatakan sapi betina disebut produktif jika belum melahirkan anak sampai tiga-empat anak untuk sapi indukan, bakalan, dan potong, serta sepuluh anak untuk sapi betina bibit. Penyembelihan sapi produktif mengancam populasi sapi nasional, salah satunya mengakibatkan produksi susu sapi menurun. Badan Pusat Statistik mencatat jumlah populasi sapi nasional mencapai 14 juta ekor. Jumlah ini diragukan bisa memenuhi kebutuhan daging nasional.

AKBAR TRI KURNIAWAN

Berita Lain:
Kabinet Kerja Diisi 8 Perempuan dan 26 Pria

Jokowi Persilakan Menteri Jonan Tidur di Kapal

Indroyono: Maritim Jadi Andalan Presiden Jokowi

Cara JK Mengimbangi Langkah Cepat Jokowi


Berita terkait

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

5 jam lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

10 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

Bendahara Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengaku diminta menyiapkan Rp10 juta untuk honor Syahrul Yasin Limpo sebagai narasumber

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

12 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

12 jam lalu

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

Kementan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani Jawa Barat, juga memberi bantuan 10.000 pompa air.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

15 jam lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

2 hari lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

4 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

6 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

6 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

8 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya