Produsen Rokok: Tinjau Ulang Kenaikan Harga Rokok

Reporter

Editor

Senin, 30 Mei 2005 18:28 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Produsen rokok meminta pemerintah meninjau rencana kenaikan harga jual eceran rokok 20 persen.Pemerintah lewat Menteri Keuangan Jusuf Anwar akan menaikan harga jual eceran rokok 15-20 persen per 1 Juli 2005. Kebijakan ini untuk mengenjot penerimaan negara dari cukai. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan(APBN-P) 2005, pemerintah mentargetkan pendapatan cukai Rp 31,44 triliun. Kebijakan itu untuk meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control(FTCT).Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) H Ismanu Soemiran mengatakan, kebijakan ini berdampak buruk bagi industri rokok. ”Industri rokok baru akan bangkit,” Ismanu saat dihubungi Tempo, kemarin.Kebijakan pemerintah menaikkan harga jual eceran dan cukai rokok terbukti menurunkan produksi rokok nasional. Sejak tahun 2000, produksi rokok terus menurun. Penurunannya mencapai puncak pada 2003 sekitar 198,4 miliar batang. Padahal tiga tahun lalu, produksi rokok nasional mencapai 232,46 miliar batang.Penurunan produksi, kata Ismanu, juga berdampak pada petani tembakau dan cengkeh. Selain itu, juga tenaga kerja yang terserap di industri rokok.Menurut Ismanu, sebenarnya, tanpa menaikkan harga jual eceran, target penerimaan cukai dalam APBNP akan terpenuhi. Karena, produksi juga naik. Itu jelas akan menaikkan pendapatan dari cukai juga. Ia berpendapat, seharusnya pemerintah memberantas rokok ilegal yang tak bayar cukai dahulu sebelum menaikkan harga jual eceran. Per tahun, rokok ilegal menyebabkan kerugian negara sekitar Rp 150 miliar .Kalangan produsen, menurut Ismanu, tidak secara langsung menaikkan harga jual ke konsumen. Harga jual eceran rokok tidak selalu mencerminkan harga rokok di pasaran. Produsen rokok biasanya akan menjual lebih rendah dari harga jual yang ditetapkan pemerintah.Sumber Tempo mengatakan kebijakan menaikkan harga jual eceran rokok belum mendapat masukan dari Departemen Perindustrian. Kenaikan harga jual eceran itu sendiri baru akan dimulai 1 Juli 2005. Dirjen Industri Kimia, Agro dan hasil Hutan Departemen Perindustriana Benny Wahyudi akan mengkonsultasikan kenaikan ini pada pihak bea cukai.”Untuk menentukan komposisi besaran kenaikannya,”ujar Benny. Sutarto

Berita terkait

Alasan Terpuruk, GAPPRI Minta Pemerintah Tak Menaikkan Cukai Rokok Tahun Depan

10 September 2021

Alasan Terpuruk, GAPPRI Minta Pemerintah Tak Menaikkan Cukai Rokok Tahun Depan

Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) Henry Najoan meminta pada pemerintah agar tidak menaikkan cukai rokok pada 2022.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Rokok Dinilai Tak Mematikan Petani Tembakau

12 Juli 2017

Pembatasan Rokok Dinilai Tak Mematikan Petani Tembakau

Produksi tembakau di dalam negeri masih belum memenuhi
kebutuhan dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Usulkan Cukai Rokok Ikuti Inflasi

23 Agustus 2016

Pengusaha Usulkan Cukai Rokok Ikuti Inflasi

Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) mengusulkan kenaikan cukai rokok mengikuti besaran inflasi.

Baca Selengkapnya

Tuntut Pesangon, Perwakilan Buruh Retjo Corat-Coret Pabrik

23 Agustus 2016

Tuntut Pesangon, Perwakilan Buruh Retjo Corat-Coret Pabrik

Cat yang mereka semprotkan membentuk tulisan protes atas pemberian hak pesangon.

Baca Selengkapnya

Cukai Naik, Gappri Cemas Rokok Ilegal Meluas

22 Agustus 2016

Cukai Naik, Gappri Cemas Rokok Ilegal Meluas

Wacana kenaikan harga rokok diperkirakan hanya akan menyuburkan peredaran rokok dengan cukai palsu atau rokok ilegal.

Baca Selengkapnya

Wacana Harga Rokok Rp 50 Ribu, GAPPRI: Itu Hoax

22 Agustus 2016

Wacana Harga Rokok Rp 50 Ribu, GAPPRI: Itu Hoax

Dalam menaikkan tarif cukai rokok, pemerintah sudah mempunyai mekanisme yang sesuai dengan UU Cukai.

Baca Selengkapnya

Petani Tembakau: Harga Rokok Rp 50 Ribu Cuma Untungkan Pabrik

21 Agustus 2016

Petani Tembakau: Harga Rokok Rp 50 Ribu Cuma Untungkan Pabrik

Harga rokok hingga Rp 50 ribu per bungkus dinilai hanya akan menguntungkan produsen rokok.

Baca Selengkapnya

Batasi Rokok, Masyarakat Dukung Rencana Kenaikan Cukai

14 September 2015

Batasi Rokok, Masyarakat Dukung Rencana Kenaikan Cukai

Kenaikan cukai dianggap sebagai solusi yang saling menguntungkan antara pemerintah dan masyarakat terkait penanggulangan masalah tembakau.

Baca Selengkapnya

Naikkan Cukai 7 Persen, Begini Kata Pengusaha Rokok

9 September 2015

Naikkan Cukai 7 Persen, Begini Kata Pengusaha Rokok

Kenaikan cukai yang dipatok pemerintah merugikan industri rokok.

Baca Selengkapnya

SBY Dituding Tak Lindungi Anak-anak dari Rokok  

26 Agustus 2014

SBY Dituding Tak Lindungi Anak-anak dari Rokok  

Dari 177 negara, Indonesia belum meratifikasi pengendalian tembakau.

Baca Selengkapnya