Pelantikan Jokowi Tak Banyak Dorong Rupiah

Reporter

Senin, 20 Oktober 2014 05:49 WIB

TEMPO.CO , Jakarta - Pelantikan presiden terpilih, Joko Widodo, diperkirakan tidak akan terlalu berdampak positif terhadap pergerakan rupiah. Analis dari PT Monex Investindo Futures, Yohanes Ginting, mengatakan penguatan kurs rupiah bersifat terbatas. "Kenaikan rupiah sudah terwakili di perdagangan akhir pekan lalu saat Jokowi bertemu dengan Prabowo Subianto," ujarnya. (Baca: Analis Saham: Efek Jokowi Hanya Bertahan 2 Hari).

Menurut Yohanes, hal yang lebih dinantikan pelaku pasar bukanlah momen pelantikan presiden, namun susunan kabinet. Investor akan menunggu siapa saja tokoh yang akan memegang jabatan kunci, misalnya, menteri ekonomi, menteri keuangan, dan menteri bidang energi dan infrastruktur.

Pelaku pasar masih menyimpan kekhawatiran terhadap efektivitas pemerintahan Jokowi lantaran komposisi parlemen dikuasai oleh koalisi pro-Prabowo. Walaupun sudah bertemu dengan Prabowo, bukan berarti laju pemerintahan Jokowi akan mulus ketika berhadapan dengan parlemen. (Baca: 3 Rekomendasi KEN untuk Jokowi di Bidang Ekonomi).

Di lain pihak, dolar Amerika Serikat, yang cenderung menguat di pasar global, tidak akan rela membiarkan euforia politik berlangsung terlalu lama. Perevisian pertumbuhan ekonomi global oleh berbagai lembaga dunia membuat risiko investasi meningkat. Selama tidak ada tanda-tanda pemulihan ekonomi di Eropa dan Cina, investor global masih akan terus mengalihkan portofolionya ke aset yang paling aman, yakni dolar AS.

Yohanes memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran 12.100-12.200 per dolar AS. Pasar menunggu rilis data pertumbuhan GDP Cina yang dirilis Senin malam waktu setempat. Bila pertumbuhan ekonomi Cina lebih baik dari ekspektasi, rupiah berpeluang menguat ke kisaran 12.000 per dolar AS. Tapi menguat di bawah level itu masih sulit. "Pasar harus realistis dengan kondisi global saat ini."

M. AZHAR

Berita Terpopuler
Band Arkarna Tiba di Jakarta untuk Selamati Jokowi

Pesan Yenny Wahid ke Jokowi: Istana Banyak Hantunya

Siapa Lebih Banyak Punya Gelar, SBY atau Sukarno?





Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

4 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

4 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

6 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

10 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

11 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

13 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

14 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

14 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

15 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

15 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya