Rupiah Makin Keok Bila Jokowi Dijegal

Reporter

Minggu, 12 Oktober 2014 05:38 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO , Jakarta:Kurs rupiah terhadap Amerika Serikat, akan ditentukan oleh mulus atau tidaknya pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI ketujuh. Menurut ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan, rupiah bisa kembali rebound dan mencapai level 12.000 per dolar AS, jika pelantikan berjalan mulus. (Baca : Rupiah Melemah, Jokowi Kritik DPR)

Tidak hanya rupiah, lancarnya pelantikan baru juga akan membuat indeks harga saham gabungan berada di posisi 5.200. "Tetapi jika ada deadlock dan koalisi pro Prabowo berencana mengganjal semua kebijakan Jokowi, rupiah bisa jatuh ke level 13.000," katanya, Sabtu, 11 Oktober 2014. (Baca : DPR Akur, Chairul Yakin Pasar Bakal Pulih)

Dia mengatakan pasar masih khawatir dengan sentimen politik dalam negeri. Sejak undang-undang pilkada langsung disahkan dan DPR diketuai oleh koalisi pendukung Prabowo, banyak investor luar negeri panik. "Mereka khawatir program Jokowi akan dijegal dan dimakzulkan dalam dua tahun," katanya. "Situasi yang sekarang terjadi hampir semua berita politik itu negatif. Ini yang menjadi alasan mengapa bursa saham dan rupiah anjloknya tajam."

Ada tiga hal yang dilihat oleh pelaku pasar saat ini. Pertama, seberapa mulus pelantikan presiden pada tanggal 20 Oktober. Selanjutnya, seberapa akomodatif kabinet Jokowi terhadap politisi koalisi Prabowo. "Karena pelaku pasar dan investor itu pragmatis, mereka siap porsi profesional dikurangi untuk mengakomodasi politikus," kata Fauzi.

Pertimbangan lainnya adalah seberapa berani pemerintahan Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak berusubsidi setelah dilantik. Di bulan November nanti, investor telah berasumsi Jokowi berani menaikkan harga BBM sebesar Rp 3.000 per liter yang dapat membuat defisit APBN turun dibawah dua persen.

Sejak beberapa waktu terakhir, kurs rupiah terhadap dolar anjlok hingga di atas 12.200. Indeks harga saham gabungan juga melorot hingga di bawah 5.000. Selain faktor eksternal, kondisi politik di dalam negeri juga mempengaruhi pasar uang dan pasar saham.

ALI HIDAYAT

Berita Terpopuler
Prabowo: Saya Jaga Petinggi Koalisi di Penjara
Begini Saduran Wawancara Hashim Djojohadikusumo
Kata Prabowo Soal Wawancara Hashim Djojohadikusumo
AJI Minta Hashim Buktikan jika Ada Berita Keliru
Jadi Biang Walk-Out, Ini Sanksi SBY Buat Nurhayati

Berita terkait

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

14 menit lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

23 menit lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

46 menit lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

1 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

1 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

4 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

5 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

5 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

5 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya