Ekonom: Manuver Politisi Bikin Ekonomi Tak Stabil

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 6 Oktober 2014 16:03 WIB

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Yogyakarta-Ekonom Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Sri Adiningsih, menyatakan manuver para politisi menjelang pemilihan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat berdampak pada ketidakstabilan ekonomi Indonesia. Sebab, kestabilan ekonomi bergantung pada situasi politik suatu negara. Untuk itu, Adiningsih berharap para politisi yang duduk di MPR bersikap negarawan, yakni mengutamakan kepentingan rakyat.

"Ekonomi Indonesia sudah menghadapi banyak masalah. Carilah solusi terbaik," kata Adiningsih ketika dihubungi Tempo, Senin, 6 Oktober 2014. (Baca: Lawan Kubu Prabowo, Mega-Jokowi Bisa Kalah 5-0).

Adiningsih mengatakan situasi politik saat ini sangat sensitif terhadap kondisi ekonomi. Pemilihan Ketua DPR dan MPR misalnya, erat kaitannya dengan stabilitas politik. Ekonomi Indonesia bergantung pada jaminan stabilitas politik yang baik. Jika tidak, maka Indonesia akan menghadapi kondisi ekonomi yang sulit 5-10 tahun mendatang.

Menurut Adiningsih, kondisi ekonomi tak hanya bergantung dari berjalannya pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ekonomi Indonesia saat ini juga bergantung pada tindakan politisi di DPR, Dewan Perwakilan Daerah, dan MPR. Selain itu, tokoh politik seperti Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono juga berperan besar. "Semua hendaknya mengedepankan kepentingan negara. Jangan hanya memikirkan kepentingan kelompok atau koalisi parpol," kata Adiningsih. (Baca: Pelemahan Rupiah Picu Kenaikan Harga Barang).


Ketua Kamar Dagang dan Industri DIY, HR Gonang Djualiastono, sependapat dengan Adiningsih. Menurut Gonang, investor saat ini menunggu kestabilan kondisi politik Indonesia. Apabila terjadi kericuhan, seperti ketika pemilihan Ketua DPR, maka investor akan berpikir panjang untuk menanamkan modalnya di Indonesia. "Kalau nanti pemerintah dijegal terus oleh parlemen, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia juga susah," kata Gonang.

Gonang mengingatkan bahwa ketidakstabilan politik berpengaruh besar terhadap bursa saham, nilai tukar rupiah, dan turunnya harga emas. Itu sebabnya, Gonang berharap politisi di DPR maupun MPR berpikir panjang tentang kelangsungan kondisi ekonomi Indonesia.


Manuver politik yang berlarut-larut, kata Gonang, hanya akan menguntungkan golongan atau kelompok tertentu. Gonang juga berharap pemerintahan Jokowi-JK memberikan jaminan dan kepastian terhadap berjalannya perekonomian Indonesia. "Kalau Indonesia ribut-ribut terus pengusaha malas datang," kata Gonang.

SHINTA MAHARANI



Terpopuler
Unjuk Rasa Berakhir Ricuh, FPI Salahkan Ahok
Koalisi Prabowo Diklaim Dukung Perpu Pilkada
SBY Ungkap Gagalnya Pertemuan dengan Mega
Eva: Curhat SBY Hanya Cari Kambing Hitam

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

30 hari lalu

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

Puan Maharani memberikan sinyal pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai lebaran.

Baca Selengkapnya

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

30 hari lalu

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

Partai Gerindra berharap pertemuan Prabowo dan Puan bisa segera teralisasi.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding

24 Juni 2018

Menjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding

KIPP menyebutkan para elite politik seharusnya membeberkan hal-hal yang sifatnya faktual menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya

Puan Minta Para Mantan Presiden: Jauh di Mata Dekat di Hati

18 Agustus 2017

Puan Minta Para Mantan Presiden: Jauh di Mata Dekat di Hati

Puan Maharani meminta para mantan Presiden Indonesia dan inkumben untuk tetap menjaga hubungan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Diplomasi Meja Makan Jokowi dan Mantan Presiden di Istana

18 Agustus 2017

Cerita Diplomasi Meja Makan Jokowi dan Mantan Presiden di Istana

Diplomasi meja makan kembali sukses membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan para mantan Presiden RI di upacara HUT Kemerdekaan ke 72.

Baca Selengkapnya

SBY Bertemu Mega di Istana, Pratikno: Tidak Ada Upaya Khusus

18 Agustus 2017

SBY Bertemu Mega di Istana, Pratikno: Tidak Ada Upaya Khusus

Pratikno menuturkan bahwa mengundang para mantan Presiden RI pada upacara Detik-detik Proklamasi merupakan bagian dari SOP.

Baca Selengkapnya

SBY Bertemu Mega, Ketua MPR Zulkifli Hasan: Alhamdulillah  

18 Agustus 2017

SBY Bertemu Mega, Ketua MPR Zulkifli Hasan: Alhamdulillah  

Ihwal pertemuan SBY dan Megawati di Istana dalam HUT ke-72 RI, Ketua MPR ZUlkifli Hasan mengatakan, "Alhamdulillah."

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla: Kehadiran SBY di HUT RI di Istana Tenangkan Politik

18 Agustus 2017

Jusuf Kalla: Kehadiran SBY di HUT RI di Istana Tenangkan Politik

Wakil Presiden Jusuf Kalla merespons positif kehadiran Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) pada HUT RI ke-72 di Istana Merdeka pada Kamis kemarin.

Baca Selengkapnya

Partai Nasdem: Pidato Viktor Laiskodat Telah Diedit  

7 Agustus 2017

Partai Nasdem: Pidato Viktor Laiskodat Telah Diedit  

Partai NasDem menegaskan bahwa rekaman pidato Viktor Laiskodat, yan menimbulkan kontroversi, telah diedit.

Baca Selengkapnya

NasDem Klarifikasi Pidato Viktor Laiskodat, Fadli Zon Merespons  

7 Agustus 2017

NasDem Klarifikasi Pidato Viktor Laiskodat, Fadli Zon Merespons  

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mempertanyakan sikap NasDem yang membela kadernya, Viktor Laiskodat yang dianggap menyebarkan ujaran kebencian.

Baca Selengkapnya